Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkesan Negatif, Warga Makassar Persoalkan Nama Jalan ini

Publik di Kota Daeng menyoroti nama jalan di depan rumah jabatan Wali Kota Makassar. Warga Makassar menilai nama jalan tersebut, Jalan Penghibur, memiliki konotasi negatif sehingga perlu diganti dengan nama lain.
/Bisnis
/Bisnis

Kabar24.com, JAKARTA - Publik di Kota Daeng menyoroti nama jalan di depan rumah jabatan Wali Kota Makassar. Warga Makassar menilai nama jalan tersebut, Jalan Penghibur, memiliki konotasi negatif sehingga perlu diganti dengan nama lain.

"Ada banyak masukan ke saya, yang menilai nama penghibur identik dengan hal negatif," kata Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto.

Menurut Pomanto, keluhan tidak hanya datang dari warga Makassar tapi juga dari warga dari luar kota. “Malu rasanya jika dibaca orang".

Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar, Marimin Tahir mengatakan akan berkoordinasi terlebih dahulu untuk mengubah nama jalan. “Untuk memilih nama jalan harus sesuai persetujuan DPRD,” kata Marimin.

Dia menjelaskan selain usulan dari Wali Kota, banyak juga usulan dari tokoh masyarakat ke Dinas Perhubungan, agar menggunakan nama jalan dari tokoh atau pejuang dari Makassar. Selain mengabadikan tokoh lokal, hal itu akan menjadi kebanggaan bagi warga Makassar.

Menurut Marimin, nama-nama jalan yang dipasang sekarang sudah mencantumkan huruf lontarak. Ke depan, Dinas Perhubungan akan melengkapi nama jalan dengan kode pos. Hal itu dilakukan agar masyarakat mudah mengetahui kode wilayahnya jika ingin berkirim surat atau paket.

“Bahkan jika perlu kami akan berikan tanda, untuk membedakan jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kota,” katanya.

Seiring dengan perkembangan Kota, paparnya, banyak sekali jalan yang belum memiliki nama. Sehingga warga sekitar berinisiatif memberikan sendiri nama sesuai dengan selera mereka.

Marimin menambahkan, di Makassar juga masih ada nama jalan wilayahnya terlalu panjang, sehingga perlu dibagi menjadi dua nama atau tiga nama.

“Misalnya di Jalan Perintis Kemerdekaan, jalannya sangat panjang sementara di sana banyak kantor dan kampus,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper