Bisnis.com, JAKARTA- Kepala badan intelijen Rwanda, Karenzi Karake akhirnya ditahan aparat keamanan Inggris setelah dibekuk Unit Ekstradisi Kepolisian Metropolitan London di Bandara Heathrow.
Karake merupakan buronan aparat keamanan Spanyol terkait serangkaian aksi yang dikategorikan kejahatan perang. Dia merupakan direktur umum badan intelijen dan keamanan nasional Rwanda.
Kini jenderal tersebut akan diadili di Pengadilan Westminster.
BBC mendapat laporan bahwa penahanan Karake dipertanyakan pemerintah Rwanda mengingat pria berusia 54 tahun itu telah beberapa kali bepergian ke Inggris tanpa ada tuntutan.
Pada 2008, hakim di Spanyol mendakwanya atas tuduhan kejahatan perang sebagaimana dikutip bbc.co.uk, Selasa (23/6/2015).
Dia dituduh memerintahkan aksi pembantaian genosida di Rwanda pada 1994 selama menjabat sebagai kepala intelijen militer. Diperkirakan sekitar 80.000 warga Rwanda dibunuh antara April dan Juni 1994 oleh kelompok garis keras etnis Hutu.
Kebanyakan korban merupakan anggota etnis minoritas Tutsi dan anggota etnis Hutu yang berpandangan moderat. Pembunuhan massal itu berakhir ketika gerakan pemberontak Rwandan Patriotic Front (RPF) yang dipimpin oleh etnis Tutsi dari Uganda mengambil kendali pemerintahan Rwanda.