Kabar24.com, BANDUNG-- Panitia Lokal Bandung Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (Panlok Bandung SBMPTN) 2015 mengatakan sampai saat ini tercatat 610 Kartu Tanda Peserta (KTP) yang fotonya tidak tampil.
"Bagi peserta Panlok Bandung yang fotonya tidak muncul, diimbau untuk segera melapor ke Sekretariat Panlok Bandung di Labtek V, Kampus ITB dengan membawa soft copy, foto dan Kartu Tanda Peserta," kata Sekretaris Eksekutif I Panlok Bandung SBMPTN) 2015, Asep Gana Suganda, dalam siaran persnya, Jumat (5/6/2015).
Foto pada Kartu Tanda Peserta bertujuan untuk mengidentifikasi peserta saat pelaksanaan ujian.
"Foto wajib ada dan tampak jelas pada kartu. Jika foto tidak muncul, peserta terancam tidak bisa mengikuti ujian.”
Menurut Asep, ujian tertulis SBMPTN 2015 akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada hari Selasa, 9 Juni 2015.
"Tercatat sebanyak 43.887 peserta akan mengikuti pelaksanaan ujian di Panlok Bandung.”
Pada ujian tertulis SBMPTN 2015, terdapat beberapa tes yang akan diujikan yakni Tes Kemampuan Potensi Akademik (TKPA) dan Tes Kemampuan Dasar (TKD) Saintek/Soshum.
Materi Ujian
Materi yang diujikan pada TKPA terdiri atas Matematika Dasar, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. TKPA harus diikuti oleh semua peserta SBMPTN 2015. Pada TKD Saintek, materi yang diujikan terdiri atas Matematika, Biologi, Fisika dan Kimia.
Sedangkan, pada TKD Soshum, materi yang diujikan yakni Sosiologi, Sejarah, Geografi dan Ekonomi. Bagi peserta yang mengikuti kelompok ujian Campuran akan mengikuti TKD Saintek dan juga TKD Soshum.
Untuk para peserta yang akan mengikuti ujian, diimbau untuk memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan persiapan pada saat mengikuti ujian seperti jadwal, lokasi, kelengkapan, dan sebagainya.
KTP memuat informasi-informasi penting bagi peserta seperti jadwal, kelengkapan, dan lokasi ujian.
Informasi tersebut akan memudahkan peserta saat akan mengikuti ujian (tertulis maupun keterampilan).
Panitia mengingatkan agar KTP disimpan baik-baik. Simpan Kartu Tanda Peserta dalam bentuk "hard copy" dan "soft copy" demi mengantisipasi masalah-masalah terkait KTP.