Bisnis.com, DENPASAR — PT Pelindo III mengakui sudah menawari Pemkot Denpasar membentuk badan usaha milik daerah yang akan bekerja sama dengan anak usahanya dalam mengelola Pelabuhan Benoa.
“Kalau mau usaha sama sama BUMD [badan usaha milik daerah] kami welcome. Terus terang kami sayangkan sekali potensinya besar tetapi Benoa belum bisa dibangun,” ujarnya ditemui di Sanur, Bali, Jumat (29/5/2015).
Dia mengungkapkan tawaran sebagai solusi, karena hingga saat ini Wali Kota Denpasar tidak kunjung memberikan rekomendasi izin Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Benoa sehingga rencana pembangunan marina di pelabuhan ini belum dapat direalisasikan. Tawaran, lanjutnya, itu disampaikan ketika pihaknya bertemu langsung dengan Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di ibu kota Bali.
Direktur Utama PT Pelindo Properti Indonesia Prasetyo mengungkapkan Pemkot Denpasar pada prinsipnya menyetujui tawaran tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari pemda yang menaungi wilayah Pelabuhan Benoa.
“Target kami mudah-mudahan untuk kerja samanya bisa disepakati pada tahun depan,” tuturnya.
Lebih lanjut diungkapkan apabila Pelindo III selaku pengelola pelabuhan sudah menyiapkan dana sekitar Rp2 triliun untuk pembangunan. Kapasitas pelabuhan terbesar di Bali itu, pada saat ini dinilai sangat terbatas bagi pelabuhan yang akan difungsikan sebagai marine tourism hub.
Rencananya, Pelindo III akan mempebesar daya tampung dermaga kapal pesiar menjadi dua kapal, dan dermaga marina menampung 200 kapal layar ringan atau yacht. Untuk merealisasikannya, perusahaan BUMN ini akan memperdalam sebagian wilayah di Pelabuhan Benoa.
Proses pengembangan Pelabuhan Benoa ini memerlukan setidaknya perizinan dari lima institusi, yakni Pemkot Denpasar, Pemprov Bali, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Perhubungan. Gubernur Bali sudah memberikan rekomendasi dan tinggal dari Pemkot Denpasar sebelum diajukan ke Kemenhub.
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R. Mamahit mengatakan dirinya telah bertemu dengan Wali kota Denpasar di Kantor Kemenhub, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dia mengungkapkan sebetulnya Wali Kota Denpasar bersedia memberikan rekomendasinya setelah Kemenhub memberikan izin pembangunan pelabuhan di Sanur. Menurutnya, setelah itu tinggal proses koordinasinya saja dengan KSOP Pelabuhan Benoa.