Bisnis.com, JAKARTA - Acara mantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah semakin mendekat. Acara pernikahan Gibran Rakabuming Raka (putra sulung Jokowi) dengan Selvi Ananda dijadwalkan digelar pada 11 Juni 2015.
Sebanyak 5.000-an lebih undangan bakal menghadiri acara akbar tersebut. Karena begitu banyaknya undangan akan hadir itu, pihak keluarga pun membagi acara dalam 5 sesi.
Pihak keluarga kedua mempelai, tentu ingin acara sakral ini dapat berlangsung sukses. Apalagi yang punya acara adalah orang nomor satu di Republik Indonesia.
Untuk menjamin kelancaran acara tersebut, salah satu elemen yang terpenting dan menjadi kunci kesuksesan acara adalah pembawa acara (master of ceremonies/MC).
Pihak keluarga kedua mempelai mempercayakan 'mengendalikan' lima sesi acara dari pagi hingga malam hari kepada 4 MC kawakan dari Chilli Pari Catering Wedding Organizer Solo.
Keempatnya diminta memandu acara dengan konsep Jawa adat gaya Surakarta. Siapa saja mereka? Keempatnya sudah sangat dikenal publik Solo yakni Taufik M. Widodo, Sari Nugraha, H. Slamet Abi, Umiyatsih.
Mereka adalah MC berpengalaman yang telah malang melintang menjadi pembawa acara selama puluhan tahun. Sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai pembawa acara di Radio Republik Indonesia (RRI) Solo.
Taufik M. Widodo mengaku siap menjadi MC dalam pernikahan Gibran meski belum mendapat kepastian jadwal acara. Menurut dia, konsep pernikahan Jawa sudah sering disaksikan atau dibawakan keempat MC.
“Kebanyakan acara pernikahan, hanya menggunakan satu atau dua MC dari kami. Tapi sekitar tiga bulan lalu, Mas Gibran kasih mandat agar kami semua bisa hadir sebagai pembawa acara dalam pernikahannya. Kami bahkan sejak saat itu diminta mengosongkan job pada 10-11 Juni,” kata Taufik.
Taufik menyampaikan tidak ada persiapan khusus untuk menyambut acara pernikahan Gibran-Selvi. Keempat MC bahkan mengaku belum pernah diajak untuk melakukan koordinasi, baik antar MC maupun bersama dengan penyelenggara dari Chili Pari.
Menurut dia, saat ini MC hanya bisa mempersiapkan busana masing-masing seperti beskap, blangkon, jarit untuk laki-laki serta kebaya untuk perempuan.
“Kami pernah mendapat rundown acara 2-3 hari sebelum acara. Syukur, pengalaman selama 30 tahun membuat saya bisa percaya diri. Ibu Sari Nugraha, H. Slamet Abi, dan Ibu Umiyatsih juga sama, sudah menjadi MC 10 tahun lebih. Meski sudah biasa, mungkin kami sepekan sebelum acara pernikahan tetap akan diundang untuk koordinasi,” papar Taufik.
Taufik menjelaskan pelaksanaan pernikahan dengan konsep Jawa gaya Surakarta biasanya memang membutuhkan waktu dua hari untuk menjalankan berbagai macam prosesi.
Dia mengaku siap mendapat tugas untuk memandu acara di prosesi apapun. Berdasarkan informasi yang Taufik peroleh, pernikahan Jawa dipilih langsung atas kemauan Gibran.(Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos | )
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
