Kabar24.com, JAKARTA—Di tengah ketegangan hubungannya dengan Ukraina Angkatan Udara Rusia menggelar latihan besar-besaran yang melibatkan sekitar 250 pesawat terbang dan 12.000 personel militer.
Kementerian Pertahanan Rusia berdalih bahwa latihan 4 hari itu diselenggarakan untuk memeriksa kesiapan tempur sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Selasa (26/5/2015).
Latihan tersebut meliputi pengujian regu terbang dan pasukan pertahanan udara di distrik militer pusat yang melibatkan hampir 700 senjata dan perangkat berat militer. Pesawat jarak jauh Rusia juga diplot untuk melaksanakan serangan rudal pada target latihan.
Ketika ditanyai mengenai sikap tegas Rusia dalam sebuah wawancara TV, Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin bergurau bahwa "tank-tank tidak memerlukan visa".
Politisi itu masuk dalam daftar pejabat Rusia yang dicekal Uni Eropa dan AS menyusul sanksi aneksasi Rusia tahun lalu di Krimea yang merupakan wilayah Ukraina. Akibatnya, Rogozin tidak bisa bepergian ke daerah Uni Eropa dan AS.
Latihan itu dimulai beberapa hari setelah Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengaku negaranya sudah masuk dalam peperangan dengan Rusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
