Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR Minta Srikandi Pansel KPK Tak Salah Pilih

Panitia seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) yang semuanya terdiri dari profesional perempuan diharap mampu memilih calon pimpinan KPK yang berintegritas, bersih, dan kredibel.

Kabar24.com, JAKARTA — Panitia seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) yang semuanya terdiri dari profesional perempuan diharap mampu memilih calon pimpinan KPK yang berintegritas, bersih, dan kredibel.

Trimedya Panjaitan, Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi PDIP, mengatakan seluruh anggota pansel KPK ini menarik untuk dicermati.
“Semuanya perempuan yang berkapasitas menjalankan tugas sebagai pansel,” katanya saat dihubungi, Kamis (21/5).

Namun demikian, paparnya, mereka yang a.l. terdiri dari pakar hukum, sosiolog, serta ahli tata negara itu harus mampu menunjukkan kelebihan mereka dengan memilih para calon pimpinan KPK yang berintegritas, bersih, dan kredibel.

“Saat ini, tugas mereka merekam jejak dan meneliti bakal calon pimpinan KPK. Ini penting untuk kelanjutan misi pemberantasan dan pencegahan korupsi di Tanah Air,” kata satu-satunya pimpinan Komisi II dari unsur Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Dia berpesan kepada sembilan Srikandi anggota pansel untuk lebih jeli melakukan merekam jejak calon pimpinan KPK. “Intinya calon pimpinan KPK jangan terlalu bermasalah saja,” katanya.

Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR juga sangat berharap kepada Pansel KPK.

“Patut diingat, bahwa KPK tidak membutuhkan otot dalam menjalankan tugasnya. KPK membutuhkan orang-orang cerdas sehingga tidak membikin malu institusinya,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen.

Fahri juga tidak mempermasalahkan jika Srikandi tersebut ternyata memilih Srikandi sebagai ketua KPK.

“Asal masuk dalam kategori yang ditetapkan pansel tidak apa-apa. yang jelas, pimpinan KPK jangan hanya bisa menepuk dada. Tetapi harus bisa membuktikan melakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi.”

Saat ini, Pansel KPK bertugas menyeleksi calon pimpinan KPK yang masa jabatannya akan habis pada Desember 2015.

Sementara pemerintah hanya mempunyai cadangan pengganti Busyo Muqoddas yang masa jabatannya telah habis pada akhir 2014 yakni Robby Arya Brata dan Busyro yang mencalonkan lagi menjadi komisioner KPK.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper