Kabar24.com, JAKARTA - KPK telah menyiapkan dua alat bukti yang digunakan untuk menetapkan Mantan Dirjen Pajak periode 2002-2014, Hadi Poernomo sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi permohonan keberatan pajak yang diajukan PT Bank Central Asia (BCA).
Menurut Priharsa, Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, dua alat bukti tersebut rencananya akan ditunjukkan pada sidang praperadilan yang telah diajukan bekas Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tersebut pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan jika diminta hakim tunggal praperadilan.
"Kalau hakim meminta (dua alat bukti) akan kita tunjukkan," kata Priharsa, Senin (18/5).
Kendati demikian, paparnya, dalam sidang gugatan praperadilan Hadi Poernomo nanti, KPK tidak akan menggunakan dua alat bukti tersebut untuk diuji dalam sidang praperadilan. Pasalnya, perkara Hadi Poernomo sudah masuk dalam materi pokok perkara.
"Bukan untuk diuji di praperadilan. Karena itu sudah masuk materi pokok perkara," katanya.
KPK mengisyaratkan tidak ingin kembali kalah, dalam sidang praperadilan seperti yang terjadi pada sidang praperadilan yang dilayangkan mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Surajuddin.
Dalam sidang praperadilan Ilham Arief, KPK dikalahkan karena tidak menunjukkan dua alat bukti yang digunakan untuk menetapkan Ilham Arief sebagai tersangka.
Menurut Priharsa, KPK masih berpegang teguh bahwa sidang praperadilan bukanlah tempat untuk menguji bukti material namun untuk menunjukkan bukti prosedural penetapan tersangka seorang tersangka.
Hadapi Gugatan Praperadilan Hadi Poernomo, KPK Siapkan 2 Alat Bukti
KPK telah menyiapkan dua alat bukti yang digunakan untuk menetapkan Mantan Dirjen Pajak periode 2002-2014, Hadi Poernomo sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi permohonan keberatan pajak yang diajukan PT Bank Central Asia (BCA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sholahuddin Al Ayyubi
Editor : Yusran Yunus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
8 jam yang lalu