Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia kembali menggelar pertemuan untuk mempromosikan proyek-proyek pembangunan infrastruktur Indonesia di Beijing untuk menarik investor asal Negeri Tembok Raksasa.
Duta Besar LBPP RI di Beijingm Soegeng Rahardjo menyampaikan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu bangsa sangat bergantung pada kemajuan sektor infrastruktur, yang memiliki daya dorong utama pertumbuhan ekonomi suatu negara.
“Untuk itu, Indonesia memerlukan dukungan dan bantuan dari investor Negeri Tiongkok. Untuk menarik investasi di proyek ini,” jelas Soegeng di hadapan peserta Market Sounding PPP Infrastructure Projectsdi Beijing, Rabu (13/5/2015), seperti dikutip Bisnis dari siaran pers yang dipublikasikan Kementerian Luar Negeri.
Soegeng menyampaikan pemerintah Indonesia memberikan berbagai fasilitas dan insentif yang menarik dan juga terus memperbaiki iklim usaha di tanah air dan mengajak investor China untuk memanfaatkan peluang-peluang yang siap digarap di Indonesia agar tidak tertinggal dari investor negara lain.
Hadir pula pada kesempatan yang sama Deputi Perencanaan Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Tamba P Hutapea. Dalam sambutannya, Tamba menegaskan saat ini Pemerintah Indonesia memiliki tawaran menarik pad ainvestor asing melalui perbaikan iklim investasi yang berkesinambungan.
“Dalam waktu lima tahun, kami akan membangun 1000km jalan tol, 3200 km jalur kereta api, 15 bandara, 24 pelabuhan, 8 kawasan ekonomi khusus, 14 kawasan industri, dan proyek pembangkit listrik 35 gigawatt,” jrlas Tamba.
Adapun, BKPM mencatat investasi China di Indonesia terus mengalami peningkatan signifikan. Pada Kuartal I/2015, investasi asal Negeri Panda merupakan yang terbesar ke-10.