Kabar24.com, JAKARTA – International Science Project Olympiad(ISPRO) ke-3 telah usai berlangsung di Jakarta. Olimpiade sains terapan tingkat dunia untuk pelajar SMA itu dilaksanakan pekan lalu dengan tema “Experiment for Peace”.
Indonesia berhasil meraih medali terbanyak, yaitu sembilan medali yang terdiri dari empat medali emas, tiga medali perak, dan dua medali perunggu.
Empat medali emas yang diraih Indonesia masing-masing berasal dari kategori Kimia, diraih Dinda Clarissa Aulia dan Klarina Elsa Siti Sarah dengan proyek penelitian “Henna Leaf: Biodegradable and Natural Softener Textile Dyes”.
Kategori Biologi diraih Krissanti Putrika Adiwijaya dengan proyek penelitian “Osteodrink From Kolang-kaling and Kersen Leafs Extract as Calcium and Floestrogen Supplements in Osteoporosis Prevention”; kategori Teknologi diraih Ahmad Habib Almutawakkil dan Prasetyo Langgeng Utomo dengan proyek penelitian “POSTWEC (Power Stand-Up Electric Wheelchair).
Kategori Lingkungan diraih Irham Syarif dan Ahmad Abrar dengan proyek penelitian “Pollutants Leads Absorber Helm Masker by Using Mahogany Leaf and Jackfruit Leaf”.
Direktur Jenderal Kemendikbud, Achmad Jazidie mengatakan, proyek penelitian yang dikerjakan para peserta ISPRO menjadi kontribusi nyata dari generasi muda dunia untuk belajar memberikan solusi kreatif dalam berbagai permasalahan yang mengemuka dalam kehidupan manusia.
“Pelaksanaan The 3rd International Science Project Olympiad atau ISPRO ini telah berjalan sesuai dengan tujuan. Yaitu untuk menumbuhkembangkan budaya meneliti di kalangan usia muda serta meningkatkan kesadaran siswa untuk aksi menyuarakan proteksi terhadap planet, pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan dan gaya hidup yang ramah lingkungan,” katanya di Plasa Insan Berprestasi Kemendikbud, Jakarta, Senin (11/05/2015).
Jazidie juga berharap ISPRO juga dapat menjadi wadah membangun jejaring dan menuaikan bibit-bibit saling kesepahaman antarbangsa agar saling membantu mengatasi ketimpangan dunia global dengan cara yang humanis dan melalui budaya.
ISPRO ke-3 diikuti oleh 29 negara, antara lain Filipina, Australia, Malaysia, Turki, Jerman, Pakistan, Uganda, dan Afghanistan. Ada empat kategori penelitian yang dilombakan dalam ISPRO, yaitu Fisika, Kimia, Biologi, Teknologi dan Lingkungan. Penilaian yang dilakukan juri terdiri dari beberapa kriteria, antara lain tentang penelitian, desain dan metodologi, kreativitas, dan pemaparan.