Bisnis.com, SEMARANG— Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan akan memecat pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov Jateng yang terbukti melakukan suap menyuap dalam proses mutasi besar-besaran di lingkungannya.
Ganjar mengungkapkan mutasi pejabat di lingkungan pemerintah merupakan hal biasa. Hal itu terjadi di semua jajaran dari tingkat pemerintah daerah hingga pemerintah pusat.
Dia meminta kepada PNS dan semua elemen masyarakat untuk melaporkan dugaan suap dalam proses mutasi besar-besaran di wilayahnya baik melalui SMS, twitter dan media sosial lainnya serta pelaporan secara langsung.
“Sebelum acara pelantikan dan sumpah jabatan ini, saya mendapatkan laporan adanya suap dari dua orang yang mengaku PNS pemprov dan anggota DPRD Jateng. Mereka kirim SMS sampai pagi tadi, saya cek nomor itu ternyata tidak ada,” papar Ganjar disela acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan di PRPP Semarang, Rabu (6/5/2015).
Mantan anggota DPR RI dari PDIP ini memastikan tidak ada suap menyuap dalam proses mutasi di lingkungannya. Jika terbukti ada orang atau pejabat PNS yang terbukti melakukan tindakan suap menyuap, Gubernur tidak segan untuk memecat secara langsung atau memberikan hukuman berdasarkan tingkat kesalahan.
Ganjar mengakui ada pejabat PNS yang bekerja selama empat tahun sampai lima tahun belum pernah dirotasi ke posisi baru.
“Makanya, adanya mutasi ini biar semua bekerja secara merata. Bisa merasakan posisi baru, jangan saling iri,” ujarnya.