Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GEMPA NEPAL: Akses Terbatas, Bantuan Belum Terdistribusi Maksimal

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan bahwa terbatasnya akses jalan dan komunikasi ke daerah-daerah menyebabkan bantuan gempa Nepal belum dapat didistribusikan dengan baik.
Korban gempa di Nepal/Reuters
Korban gempa di Nepal/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan bahwa terbatasnya akses jalan dan komunikasi ke daerah-daerah menyebabkan bantuan gempa Nepal belum dapat didistribusikan dengan baik.

"Bantuan di daerah Kathmandu dan Sindhupalchowk sudah cukup banyak, namun di daerah-daerah lain bantuan masih banyak diperlukan," tutur Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, seperti siaran pers, Sabtu (2/5/2015).

Menurutnya keberadaan helicopter adalah kebutuhan mendesak yang diperlukan untuk mendistribusikan bantuan.

Bahkan, operasi besar diperlukan untuk memastikan distribusi bantuan segera dengan berprinsip menjangkau korban dalam 6 minggu ke depan, sebelum musim hujan.

Hingga saat ini, jumlah korban tewas akibat gempa meningkat menjadi 6.250 orang dengan 14.357 orang luka-luka, 160.786 rumah hancur dan 143.673 rumah telah rusak.

UN OCHA memperkirakan 2,8 juta jiwa mengungsi dan lebih dari 3,5 juta jiwa yang membutuhkan bantuan pangan.

Diketahui, pesawat A330 Garuda Indonesia yang membawa 33 personil dan 30,7 ton bantuan kemanusiaan tahap kedua dari Indonesia telah tiba.

Bantuan itu adalah bantuan tahap kedua. Sebelumnya pada Rabu (29/5), Indonesia mengirimkan bantuan tahap pertama dengan pesawat Boeng 737 TNI AU yang membawa 30 personil dan 4 ton obat-obatan dan barang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper