1. Keluarga Dilarang Menemani Nurdin
Pada Jumat pagi, pihak keluarga Nurdin terus mendampingi. Mereka menjaga dari luar ruangan tempat Nurdin berbaring. "Kami menjaga dari ruang tunggu," paparnya.
Belakangan Iis heran. Perlakuan Nurdin dengan pasien lainnya di rumah sakit itu berbeda. Pasien lain diperbolehkan didampingi keluarga oleh pihak rumah sakit. Sementara itu, keluarga Nurdin kebanyakan menjaga di ruang tunggu.
"Jadi sampai dia meninggal pun kami tak tahu. Kami heran kenapa waktu masa kritis pihak rumah sakit tidak memberi tahu kami," ujarnya.
Nurdin, pada Sabtu pagi ditemukan tewas. Pihak keluarga pun tak tahu persis pukul berapa Nurdin menghembuskan nafas. Iis, bahkan menemukan Nurdin sudah diikat ketika pihak keluarga masuk ke ruangan Nurdin.
Pihak keluarga mulai menemukan kejanggalan. Mereka masih tak percaya bahwa penyebab kematian Nurdin disebabkan kecelakaan. Polisi mengklaim Nurdin terjatuh saat hendak melarikan diri.
Tangis dan kesedihan pun pecah seketika. Jaja Sujana, sang ayah yang bekerja sebagai tukang bangunan itu harus merelakan anak keduanya itu berpulang selamanya.
Sekitar pukul 11.00 WIB, pada Sabtu itu, jenazah Nurdin dibawa ke Kampung Cijambe. Nurdin tiba di kediamannya di Sukabumi sekitar pukul 16.00 WIB. "Sekitar habis beduk Ashar," kata Iis.