Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 Jam Hujan, Solo dan Yogyakarta Terendam Banjir

Hujan yang telah berlangsung selama 4 jam di sekitar Gunung Merapi di sisi timur dan selatan, telah membuat sungai disekitarnya meluap dan membuat ribuan rumah terendam banjir di wilayah Solo dan Yogyakarta.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Kabar24.com, JAKARTA-- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan hujan yang telah berlangsung selama 4 jam di sekitar Gunung Merapi di sisi timur dan selatan, telah membuat sungai disekitarnya meluap dan membuat ribuan rumah terendam banjir di wilayah Solo dan Yogyakarta.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho‎ menuturkan bahwa Kali Pepe anak Sungai Bengawan Solo meluap sehingga menimbulkan banjir di daerah Boyolali, Sukoharjo dan Kota Solo. Sedangkan di sisi selatan, 3 sungai meluap sekaligus yaitu Kali Code, Kali Gajah Wong dan Kali Winongo sehingga menyebabkan banjir di wilayah Yogyakarta.

"Banjir terjadi pada Rabu pukul 19.00 WIB. Hingga saat ini banjir masih menggenangi beberapa wilayah," tutur Sutopo dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com di Jakarta, Kamis (23/4/2015).

Selain itu menurut Sutopo, di Boyolali banjir terjadi di Kecamatan Banyudono, Sambi, dan Ngemplak yang membuat sekitar 150 rumah terendam banjir. Di Sukoharjo, lanjut Sutopo, banjir setinggi 50-150 cm juga menggenangi Kecamatan Kartosuro dan Kecamatan Grogol sehingga membuat sekitar 700 Kartu Kelurga (KK) mengungsi.

"Di Kota Solo banjir menggenangi ribuan rumah di Kel Sumber, Jagalan, Jebres, Nusukan, Banyuanyar, Kadipiro, Banyuagung dan beberapa wilayah lain. Ratusan warga Kadipiro mengungsi pada Kamis dini hari," katanya.

Sutopo menambahkan, untuk wilayah Yogyakarta banjir terpantau ada di 27 titik di sekitar Kali Code, Kali Gajah Wong dan Kali Winongo. Ada sekitar 200 rumah terendam banjir. Daerah yang parah adalah Sayidan, Bintaran, Tegalrejo. Beberapa wilayah di Kabupaten Sleman juga terendam banjir.

"Sebagian adalah banjir lahar hujan sisa erupsi Gunung Merapi 2010. Pendataan masih dilakukan," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper