Bisnis.com, PALERMO - Sebanyak 700 orang diperkirakan tewas setelah kapal nelayan yang membawa imigran terbalik di lepas pantai Libya. Para pejabat setempat mengkonfirmasi situasi tersebut berpeluang menjadi bencana terburuk dalam kasus migrasi di Mediterania.
Sampai saat ini, 28 orang berhasil diselamatkan sedangkan 24 mayat ditemukan dari kapal dengan panjang 20 meter tersebut. Kapal itu diperkirakan tenggelam sekitar 70 mil dari pantai Libya, selatan Pulau Lampedusa Italia.
Jika dikonfirmasi, jumlah imigran yang tewas sejak awal tahun melebihi 1.500 orang di sekitar Mediterania. Para imigran berusaha melarikan diri dari kemiskinan, perang dan ketidakamanan yang terjadi di Afrika Timur dan Tengah sepanjang tahun ini.
"ini tragedi yang berlangsung di Mediterania. Jika Uni Eropa dan dunia terus menutup mata, tindakan itu akan dinilai kejam. Seperti pada masa lalu ketika menutup mata terhadap genosida dan tidak melakukan apa-apa, "kata Perdana Menteri Malta Joseph Muscat, seperti dikutip Reuters, (19/4/2015).
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan para Menteri luar negeri akan segera membahas tindakan terkait masalah imigran itu pada pertemuan di Luksemburg, Senin.
Para pejabat Italia mengatakan 17 kapal angkatan laut dan penjaga pantai, kapal dagang di daerah dan kapal patroli Maltese, serta pesawat dari angkatan laut dan penjaga pantai terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan, yang dikoordinasikan oleh penjaga pantai Italia di Roma.
"Mereka benar-benar mencoba untuk menemukan orang-orang hidup di antara orang mati mengambang di air," kata Muscat.