Kabar24.com, JAKARTA-- Calon Kapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti dalam visi misinya berkomitmen memberantas gerakan radikal dan aksi terorisme.
"Perburuan Santoso dan jaringannya dengan melakukan Operasi Camar. Saat ini telah dilakukan penangkapan 18 orang jaringan Santoso terakhir Daeng Koro," katanya saat uji kepatutan dan kelayakan di ruang rapat Komisi III DPR, Jakarta, Kamis (16/4/2015).
Dia mengatakan operasi Santoso tetap dilanjutkan hingga tertangkapnya Santoso beserta jaringan. Selain itu, pihaknya akan terus mengidentifikasi kelompok radikal anti Pancasila dan melakukan penyuluhan dan bekerja sama dengan organisasi masyarakat mengantisipasi faham radikal.
"Penegakan hukum bagi organisasi anti-Pancasila," katanya.
"Kami juga akan melakukan patroli dialogis dan penggalangan tokoh agama dan adat."
Selain itu, Badrodin mengatakan Polri akan membentug satgas anti radikal mencegah berkembangnya kelompok ISIS. Pihaknya bakal mendata sejumlah warga negara Indonesia yang telah berangkat ke Suriah dan Irak.
" Penegakan hukum dan kerja sama dengan BNPT. Sekarang sudah ditahan 8 orang terkait ISIS."
Sementara itu, terkait preman dan premanisme, Polri telah memerintahkan satuan wilayah untuk melakukan pembinaan dan penegakan hukum terhadap premanisme.
"Kegiatan akan terus dievaluasi untu meminimalisir premanisme," katanya.