11. Pegang Teguh Ideologi Partai & Kesabaran Revolusioner
Para kader partai dan hadirin sekalian,
Saya mengajak seluruh simpatisan, anggota dan kader Partai untuk tetap teguh pada jalan ideologi Partai. PDI Perjuangan adalah satu kesatuan yang tidak boleh tercerai-berai, oleh segala pasang naik dan pasang surutnya perjuangan.
Segala pukulan yang kita berikan dan segala pukulan yang kita terima, adalah iramanya perjuangan. Perkuatlah tradisi Gotong royong. Ia adalah kerja bersama; membanting tulang bersama; memeras keringat bersama; perjuangan bantu-binantu bersama; amal semua buat kepentingan semua.
Itulah rahasia kekuatan kita. Satu untuk semua, semua untuk satu, one for all, all for one (kemudian diucapkan secara bersama-sama).
Saudara-saudara, anggota dan kader PDI Perjuangan yang saya cintai, dan banggakan,
Satu hal lagi yang ingin saya sampaikan, terkait dengan perenungan atas seluruh perjalanan politik saya.
Pelajaran politik terbesar yang saya ambil sejak masuk ke Partai, menjadi anggota biasa, hingga mengibarkan bendera perjuangan, dan akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Partai, adalah pentingnya bagi setiap insan politik partai untuk memiliki kesabaran revolusioner.
Kesabaran revolusioner bertumpu pada keyakinan politik. Ia memegang teguh pada prinsip, dan menghikmati politik sebagai dedikasi hidup. Kesabaran revolusioner bukan hanya berdiam diri. Namun mengandung daya juang, dan terus bergerak, bergerak, dan bergerak maju.
Itulah sifat revolusioner. Bagi saya, politik juga harus bersendikan watak kejujuran. Sebab politik bukanlah praktek menang-menangan atas dasar kekuasaan. Itulah yang membuat saya terus bertahan, walaupun begitu banyak pengkhianatan, bahkan berulang kali, saya ditusuk dari belakang.
Semua pengkhianatan itu, terjadi hanya karena ambisi politik yang berwatakkan kekuasaan semata. Alhamdullilah, saya tetap bertahan, dan lolos dari berbagai cobaan. Kuncinya hanya satu, berpolitiklah dengan keyakinan, kejujuran, penuh idealisme, dan memegang teguh prinsip pengabdian.
Dengannya kalian pun akan memiliki kesabaran revolusioner saudara-saudara.
Intermezo: jika tidak memiliki kesabaran revolusioner, belajarlah dulu. Jikalau ada yang tidak sabar, dan mau merusak apa yang sudah dibangun dengan penuh keringat dan air mata perjuangan, lebih baik berpikir ulang.