Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yuddy Chrisnandi Minta Blokir Jalur Kargo di Bandara Juanda Dibuka

Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi meminta pemblokiran jalur akses kargo dari terminal 1 ke terminal 2 Bandara Juanda, Sidoarjo dibuka demi kelancaran pelayanan publik.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi. Foto:Bisnis/Abdullah Azzam
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi. Foto:Bisnis/Abdullah Azzam
Bisnis.com, JAKARTA --Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi meminta pemblokiran jalur akses kargo dari terminal 1 ke terminal 2 Bandara Juanda, Sidoarjo dibuka demi kelancaran pelayanan publik. 
 
Dalam kunjungan kerja ke Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Yuddy menggelar pertemuan terbuka dengan pihak PT Angkasa Pura I dan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal). Pertemuan tersebut membahas sengketa lahan yang berujung pada pemblokiran jalur akses kargo terminal I dan II bandara selama hampir satu bulan terakhir. 
 
"Saya minta, akses dibuka hari ini supaya pelayanan publik tidak terhambat dan dapat cepat berjalan kembali," tuturnya di Sidoardjo seperti dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Kamis (9/4/2015). 
 
Yuddy mengaku diutus oleh Presiden Joko Widodo untuk memerintahkan agar akses kegiatan kargo di Bandara Juanda kembali berjalan lancar. Jokowi, kata Yuddy, meminta agar aparatur negara selalu meningkatkan koordinasi dan menghindari gesekan. 
 
"Bandara adalah pusat pelayanan publik. Seluruh aparatur harus punya visi yang sama, untuk menciptakan efektivitas kerja yang berkesinambungan," imbuhnya. 
 
Yuddy menegaskan antarinstansi yang ada di bandara harus menyingkirkan ego sektoral dan meningkatkan koordinasi. Pasalnya, konflik semacam ini dinilai mencoreng citra Indonesia di mata internasional dan mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat. 
 
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengirim surat kepada Presiden Jokowi untuk mengintervensi konflik yang terjadi di Bandara Juanda. Surat tersebut dikirimkan pada 6 April dan ditindaklanjuti tiga hari setelahnya. 
 
“Para pengusaha terutama yang bergerak di bidang perdagangan datang ke saya, mereka protes. Lebih dari itu, kalau ada gangguan sedikit saja, dampaknya harga berbagai kebutuhan akan naik," keluh Soekarwo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper