299 Dokumen Payment Gateway Jadi Amunisi Penyidik Cecar Denny

Kabar24.com, JAKARTA - Kepala Bagian Penerangan Polri Komisaris Besar Rikwanto menyatakan dokumen sitaan hasil penggeledahan di kantor Kemenkumham akan menjadi bahan pertanyaan untuk pemeriksaan Denny Indrayana, tersangka kasus dugaan korupsi Payment Gateway.

"Untuk jadi bahan pertanyaan dalam pemeriksaan Denny apabila dia hadir," kata Rikwanto di Bareskrim Polri, Kamis (2/4/2015).

Rikwanto mengatakan dari hasil penggeledahan kemarin, Rabu (1/4/2015), penyidik berhasil menyita sebanyak 299 dokumen yang berkaitan dengan proyek Payment Gateway. Dokumen tersebut berupa proposal pengajuan, surat-surat, dan notulen hasil rapat tentang proyek Payment Gateway.

"Kemarin ada penggeledahan di Kemenkumham tepatnya di Imigrasi. Jam 10.00 sampai 22.00 WIB," kata Rikwanto.

Dokumen tersebut kini masih diverifikasi oleh penyidik untuk kepentingan pengembangan pemeriksaan. Selain itu, kata Rikwanto, penyidik juga tengah berupaya memperoleh hardisk dan software layanan pembayaran paspor elektronik Payment Gateway di Dirjen Imigrasi Kemenkumham.

Mengenai pemeriksaan Denny, Rikwanto mengatakan pada pemeriksaan pertama Denny sebagai tersangka penyidik hanya mencecar dengan 17 pertanyaan yang belum masuk pada materi pemeriksaan. Pemeriksaan pun ditunda karena Denny merasa kelelahan.

Denny kembali dipanggil oleh penyidik pada hari ini, Kamis (2/4/2015), untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus Payment Gateway. Pemeriksaan Denny, dijadwalkan pada pukul 09.10 WIB hingga pukul 15.00 WIB, tetapi kepolisian mengaku belum mendapat konfirmasi kehadiran Denny.

Pada pemeriksaan sebelumnya Denny mengaku dicecar 17 pertanyaan oleh penyidik mengenai tugas pokok dan fungsi wamenkumham. Saat itu, di hadapan awak media seusai menjalani pemeriksaan, Denny enggan berkomentar terkait dengan proyek Payment Gateway yang menjeratnya.