Kabar24.com, JAKARTA-- Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengecam Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara yang telah memblokir beberapa website bernuansa Islam, hanya karena diduga akan terindikasi munculnya gerakan radikal dan berujung pada aksi terorisme.
Penegasan tersebut disampaikan Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (2/4/2015).
"Jadi saya melihat ini sudah ngawur dan serampangan," tuturnya.
Ismail menuturkan bahwa beberapa website bernuansa Islam yang sempat diblokir oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi adalah website yang banyak menyebarkan kebaikan, bukan website yang akan menyebarkan ajaran terorisme dan radikalisme kepada masyarakat.
"Beberapa website (yang sempat diblokir) itu menyebarkan kebaikan," kata Islamil.
Menurutdia, pemerintah harus mengklarifikasi dan menjelaskan lebih dalam tentang radikalisme versi pemerintah kepada publik. Jika radikalisme yang dimaksud pemerintah sama dengan ajaran jihad yang diajarkan dalam Islam, menurut Ismail semua penyebar agama Islam di Indonesia juga telah melakukan jihad yaitu menyebarkan agama Islam.
"Kalau itu adalah ajaran jihad, itu sudah ada sejak dulu. Jihad itu berperan sangat besar dalam membangun negara ini," tukasnya.