Kabar24.com, JAKARTA - Kementerian Agama RI menyalurkan beasiswa kepada lebih dari 3.000 santri yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi unggulan seperti Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS), Universitas Airlangga (UNAIR), dan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.
"Hingga tahun ini Kemenag telah menyalurkan beasiswa kepada lebih dari 3.000 santri. Para santri penerima beasiswa itu kuliah di berbagai perguruan tinggi unggulan seperti IPB, ITS, UNAIR, dan UIN Jakarta," kata Pelaksana Subdit Pendidikan Pesantren Kemenag, Mohammad Zen kepada pers di Jakarta, Kamis (26/3/2015).
Mohammad Zen mengemukakan keterangan tersebut sehubungan telah dilaksanakannya Rapat Koordinasi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) di Bogor pada 23 Maret 2015 yang dibuka oleh Direktur Pendidikan Diniyyah dan Pondok Pesantren Kemenag, Mohsen.
Dia menjelaskan dalam paparannya pada rakor tersebut, Direktur Pendidikan Diniyyah dan Pondok Pesantren Kemenag mengemukakan PBSB untuk pertama kalinya dimulai pada 2005. Semula hanya bermitra dengan IPB dan UIN Syarif Hidayatullah, kini sudah bermitra dengan 14 perguruan tinggi.
Rakor PBSB itu sendiri dihadiri utusan dari 11 perguruan tnggi seperti UGM, UIN Jakarta, ITS dan UNAIR. Utusan dari UIN Jakarta Prof MK Tadjudin yang juga mantan Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Jakarta mengapresiasi prestasi akademik para santri yang kuliah di FKIK UIN Jakarta.
"Mereka memiliki prestasi unggul dan mampu bersaing dengan mahasiswa dari perguruan-perguruan tinggi lain," kata mantan Rektor UI itu sambil menambahkan bahwa PBSB relatif berhasil, terlebih ekspektasi kalangan pesantren dan masyarakat sangat tinggi untuk mengikuti program tersebut.
Mohammad Zen lebih lanjut mengemukakan PBSB juga dinilai tepat sasaran, karena bisa menjaring dan memfasilitasi santri dari keluarga kurang mampu untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi papan atas. Program tersebut bahkan mampu menaikkan citra pesantren menjadi lembaga yang makin kredibel dan berkualitas.
PBSB merupakan pengejawantahan dari kebijakan pembangunan pendidikan Islam tahun 2010-2015 yang befokus pada perluasan akses, peningkatan mutu dan daya saing, serta tata kelola pendidikan. Perluasan akses ditandai dengan meningkatnya angka partisipasi masyarakat di dunia pendidikan.
Sementara itu kebijakan peningkatan mutu dan daya saing merupakan upaya serius untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam sehingga mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya, sedangkan tata kelola pendidikan Islam berkaitan dengan penataan kelembagaan, majamen pengelolaan, dan regulasi pendidikan.
Dengan adanya PBSN, anggapan santri tidak mampu bersaing di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berkualitas serta ternama telah terbantahkan. Banyak dari para santri kini mempunyai prestasi akademik memuaskan bahkan istimewa serta memiliki prestasi non-akademik yang membanggakan.
Melalui PBSB, para santri setelah menyelesaikan studinya di perguruan tinggi diharapkan dapat memperkuat pemberdayaan dan pengembangan pondok pesantren, terutama di bidang sains dan teknologi, di samping studi-studi keislaman, sehingga peran pesantren sebagai lembaga pendidikan dan pengembangan masyarakat dapat semakin diperkuat. []