Kabar24.com, LONDON – Bank of International Settlement (BIS) menyatakan pinjaman bank-bank internasional pada China mulai menunjukkan penurunan, menggarisbawahi komitmen Pemerintah China untuk mengendalikan utang publik negara itu.
Laporan kuartalan BIS mengungkapkan kendati klaim lintas batas institusi pembiayaan internasional pada China naik 40% (year-on-year) pada kuartal akhir tahun lalu, klaim hanya naik 3% dari kuartal sebelumnya.
Kepala departemen ekonomi dan moneter BIS, Claudio Borio menyampaikan kenaikan 3% tersebut turun signifikan dari kuartal-kuartal sebelumnya. Kendati demikian, baik di dalam laporan maupun Borio tidak merincikan pergerakan pertumbuhan pinjaman oleh China.
“Pertumbuhan klaim ke bank-bank China melambat tajam. Kami harus memantau ketat siklus finansial domestik China seiring menurunnya pembiayaan dengan menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat,” kata Borio saat merilis laporan BIS di London, Rabu (18/3) malam waktu setempat.
Fakta penurunan pinjaman tersebut berbalik dari tahun 2013, saat BIS mengukuhkan China sebagai emerging market yang menjadi tujuan utama pemberian pinjaman bank-bank internasional, mencapai lebih dari 25% total klaim lintas batas negara berkembang seluruh dunia.
Borio menyatakan pinjaman China pada bank-bank internasional telah mencapai puncaknya pada 2014 lalu, dan tidak akan menunjukkan kenaikan signifikan tahun ini.
Dia memperingatkan penurunan pembiayaan asing ke negara itu berpotensi mengganggu aktivitas keuangan.
Penurunan pinjaman China dinilai juga menunjukkan Perdana Menteri Li Keqiang merealisasikan komitmennya untuk menekan lambungan utang yang saat ini nilainya mencapai lebih dari dua kali produk domestik bruto (PDB) negara itu.