Kabar24.com, JAKARTA-- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai video pelatihan perang anak oleh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) adalah rekayasa semata.
Menurut dia, video itu sengaja diunggah oleh pihak ISIS sebagai bentuk kampanye.
"Saya pikir ada yang merekayasa itu, kampanye namanya. Kalau orang itu kategori dewasa, anak kecil macam itu bagaimana mengangkat peluru senjata yang berat,"kata Jusuf Kalla, Kamis(19/3/2015).
Menurut JK, langkah preventif yang harus dijalankan untuk mencegah penyebaran ISIS di Indonesia adalah melawan dengan ideologi. Hal yang dimaksud adalah memperkuat ideologi kebangsaan, ideologi agama dan keyakinan yang benar.
"Itu kan ideologi jadi mesti dilawan dengan ideologi yang baik, dengan dakwah dan penjelasan yanh baik,"tuturnya.
Perlawanan ideologi ISIS tidak bisa dilakukan dengan kekerasan, karena akan semakin memperburuk keadaan. Penyebaran ideologi yang radikal, lanjutnya, tidak hanya akan mengancam generasi muda, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.
Sebuah video pelatihan perang yang diadakan ISIS dengan peserta anak-anak Indonesia beredar di dunia maya.Dalam video pelatihan militer itu tampak anak-anak Indonesia diajari menggunakan senjata AK-47 oleh beberapa orang yang diduga anggota ISIS.
Video berjudul Trailer Cahaya Tarbiyah Di Bumi Khilafah diunggah pada 13 Maret 2015 berdurasi 02.09 menit bisa dilihat di websitehttp://azzammedia.com/trailer-cahaya-tarbiyah-di-bumi-khilafah/yang telah dikutip akun Youtube dengan judul Anak-Anak Indonesia Berlatih AK-47 Dengan ISIS.
Di dalamnya tampak beberapa anak berusia kurang lebih 7 tahun sedang belajar membaca Al-Quran, berlatih bela diri sekaligus memegang senapan. Bahkan seorang anak kecil mengenakan penutup kepala menodongkan pistol ke arah kamera.
WNI GABUNG ISIS: JK Sebut Video Anak Indonesia Latihan Perang Hanya Rekayasa
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai video pelatihan perang anak oleh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) adalah rekayasa semata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lavinda
Editor : Nancy Junita
Topik
Konten Premium