Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ini Alasan Polisi Ragukan Chep Hermawan Sponsori WNI ke Suriah

Markas besar Kepolisian RI menilai pengakuan Chep Hermawan sebagai donatur warga negara Indonesia ke Suriah hanya sensasi belaka.
Dika Irawan
Dika Irawan - Bisnis.com 19 Maret 2015  |  20:34 WIB
Ini Alasan Polisi Ragukan Chep Hermawan Sponsori WNI ke Suriah
Brigjen Pol. Anton Charliyan (kanan) berjabat tangan seusai serah terima jabatan (sertijab) di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (17/3). - Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Markas besar Kepolisian RI menilai pengakuan Chep Hermawan sebagai donatur warga negara Indonesia ke Suriah hanya sensasi belaka.

Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Anton Charliyan mengatakan pihak kepolisian sempat memeriksa pria bernama asli Cecep Hermawan itu dan hasilnya diketahui dia ingin mencari sensasi.

"Mengaku membiayai para WNI," kata Anton di gedung Humas Polri, Kamis (19/3/2015).

Anton berpendapat profesi Chep Hermawan sebagai pengepul plastik sangat tidak beralasan dapat memberangkatkan warga negara Indonesia ke Suriah.

"Usaha plastiknya pun sudah bangkrut, usaha galian juga bukan punya dia. Sekarang hanya usaha di bidang leasing," katanya.

Polisi, kata Anton, sudah menelusuri rekening Chep Hermawan tetapi tidak ditemukan jumlah yang fantastis. Kadiv Humas mengatakan dari fakta demikian Chep bukanlah donaturnya.

Meski begitu, pengakuan Chep sebagai donatur akan terus didalami oleh pihak kepolisian.

Cecep Hermawan alias Chep Hermawan pernah mengklaim dirinya Presiden ISIS Indonesia. Karena pengakuannya itu, kepolisian Cilacap kemudian menciduknya pada 12 Agustus tahun lalu.

Karena belum melakukan dugaan tindak pidana, kepolisian akhirnya membebaskan Chep lantaran sulit menjeratnya dengan Undang-undang Terorisme, dan KUHP.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ISIS
Editor : Yusuf Waluyo Jati

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top