Bisnis.com, JAKARTA—Sidney Jones, peneliti terorime dari Institute for Policy Analisist and Conflict, mengimbau kepada pemeirntah untuk menggencarkan kampanye antiterorisme di media sosial.
“Saat ini, organisasi terorisme seperti Islamic State Iraq and Syiria [ISIS] banyak melakukan kampanye dan provokasi di media sosial. Sehingga, pola rekrutmen mereka ya ada di sekitar itu,” katanya saat dihubungi, Kamis (19/3/2015).
Dengan dijadikannya media sosial sebagai ajang kampanye, kata Sidney, pemerintah perlu mengkonter dengan melakukan kampanye antiterorisme juga di media sosial. “Ini penting dan mendesak untuk dilakukan.”
Sesuai dengan penelitiannya, ISIS mulai berkembang di indonesia pada awal 2013. Namun mulai masif mengembangkan diri, pada pertengahan 2014. “Mereka mulai mendorong orang indonesia untuk bergabung. Awalnya dengan dalih menolong korban atas konflik syiah dan sunni di Suriah.”