Bisnis.com, JAKARTA - Hari Minggu (15/3/2015) kemarin menjadi saat yang tidak biasa terjadi dengan Presiden Indonesia Joko Widodo yang lebih dikenal dengan sapaan Jokowi.
Presiden Joko Widodo marah besar karena tidak mendapatkan satu pun laporan hasil operasi pasar dan penggelontoran beras raskin sejak pekan lalu.
Akhirnya Jokowi mengutus beberapa orang untuk mengecek harga beras di pasar induk Cipinang dan ternyata harga sudah mulai turun. Kekecewaan Jokowi ini disampaikan saat rapat terbatas di Istana Bogor, Minggu (15/3/2015).
Nada bicara Jokowi saat mengungkapkan kekecewaan sebenarnya datar, tidak seperti orang marah. Namun dari kata-katanya jelas menyindir menteri Kabinet Kerja yang hadir dalam pertemuan terbatas tersebut.
"Oleh sebab itu kemarin saya cek sendiri lewat orang-orang saya mengenai ini dan hasilnya akan saya sampaikan pada sore hari ini. Meskipun ini adalah terbalik, mestinya saya dilapori tapi ini saya akan menyampaikan karena saya tunggu-tunggu tidak ada yang lapor," katanya.
Sejak tiba di gedung utama Istana Bogor, Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana panjang hitam menunjukkan raut muka kecewa.
Ia turun dari golf car sisi kanan depan hanya melambaikan tangan kanan kepada awak media. "Nanti," ujarnya singkat.
Biasanya Jokowi melemparkan senyum khas kepada awak media, tetapi kali ini, ia buru-buru menaiki tangga menuju ruang rapat.
Sejumlah Menteri Kabinet Kerja sudah menunggu di dalam.
Tiga pekan lalu harga beras meroket karena buruknya sistem distribusi dan mundurnya masa panen.
Bahkan Presiden Jokowi menuding ada indikasi mafia beras agar keran impor beras tetap dibuka.
Dari hasil pemantauan suruhan Presiden, sejumlah harga beras di Cipinang sudah turun. Yakni jenis IR3 sebelum naik harganya Rp7.800 per kilogram naik Rp10.300, sekarang sudah Rp7.900.
Kemudian jenis IR 2 yang sebelumnya Rp8.300 per kilogram naik menjadi Rp10.500 sekarang sudah Rp8.400 hanya terpaut 100 dari sebelumnya.