Kabar24.com, SEMARANG—Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meminta para pengusaha jasa konstruksi memaksimalkan pembangunan infrastruktur supaya tidak terjadi kerusakan di kemudian hari.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menilai suksesnya pembangunan infrastruktur di wilayahnya bisa dilihat dari kualitas pembangunan jembatan yang kokoh dan jalan tanpa lubang. Setidaknya itulah standar yang dinilai dan diharapkan oleh rakyat.
Pihaknya menitipkan amanah rakyat tersebut kepada penyedia jasa konstruksi yang memenangkan lelang pekerjaan infrastruktur 2015. Mereka diminta mengutamakan kualitas dalam pembangunan jalan.
“Harapan rakyat sangat tinggi, apalagi infrastruktur Jawa Tengah masih sangat kurang. Mari hijrah, move on, pindah ke pekerjaan dengan mengutamakan kualitas nomor satu, excellent,” ujarnya dalam laman jatengprov.go.id, Minggu (15/3/2015).
Ganjar mewanti-wanti agar penyedia jasa konstruksi profesional dalam bekerja. Ganjar tidak menginginkan terjadi kasus seperti di Bumiayu. Pasca dirinya melaunching pembangunan infrastruktur di kecamatan tersebut, keesokan harinya kontraktor sudah tidak mengerjakan hingga akhirnya ada warga yang melapor ke pihaknya.
Saat dikonfirmasi, kontraktor beralasan alat yang digunakan mengerjakan proyek adalah alat pinjaman.
“Harus profesional dong, kalau mereka memang nggak mampu ya nggak usah, jangan ngapusi. Yen rak modal yo ora usah. Kita minta kalau punya alat ya punya alat bener, tepat waktu. Jangan sampai seperti itu,” ujarnya.
Mengenai alokasi dana untuk pekerjaan Konstruksi, Jasa Konsultasi, Pengadaan Barang dan Jasa Lainnya, Kepala Dinas Bina Marga Jawa Tengah Bambang Nugroho mengakui mendapat alokasi dana sejumlah Rp2,1 triliun di mana lebih dari 10% digunakan untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur jembatan dan jalan. Yakni Program peningkatan jalan dan penggantian jembatan sebesar Rp1,5 triliun dan program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan dengan alokasi Rp451 miliar lebih.