Bisnis.com, RAMALAH - Suheir Subhi akhirnya memperoleh rasa lega dari nyeri kronis di leher dan pundaknya, berkat bantuan yang berasal dari jarak ribuan mil dan berumur berabad-abad.
Subhi, profesional yang berusia 40 tahun dan setiap hari bolak-balik ke dan dari tempat kerjanya di satu perusahaan iklan, adalah salah seorang pasien yang menerima pengobatan dari Ousama Habiballah. Ousama Habiballah adalah orang pertama dan satu-satunya orang Palestina di Kota Ramallah di Tepi Barat Sungai Jordan yang telah mendapatkan pelatihan formal dalam pengobatan tradisional Tiongkok.
Selama hampir dua bulan Dr. Habiballah telah memberi Subhi pengobatakan akupunktur, kop dan urut terapis selama 40 menit setiap babak pengobatan di tempat prakteknya, yang hanya memiliki satu ruangan, di pusat Kota Ramallah.
Pengobatan kombinasi tersebut membantu merangsang peredaran darah dan aliran "ci", atau energi penting, dan memulihkan keseimbangan tubuh Subhi, sehingga mengurangi nyeri dan kelelahan, kata Dr. Habiballah sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi. Ia menggunakan kop dan akupunktur untuk mengobati Subhi.
"Saya merasa lebih rileks dan merasa ketegangan berkurang jauh. Otot saya lebih rileks; pundak lebih rileks; tengkuk lebih lentur," kata Subhi setelah menjalani pengobatan. "Saya merasakan perbedaan besar." Dr. Habiballah, yang berusia awal 30-an tahun, lulus dari University of Traditional Chinese Medicine di Beijing pada 2011. Ia rata-rata menerima enam pasien setiap hari praktek. Ia telah menjalani kegiatannya selama hampir tiga tahun dan memulai praktek pengobatan sekitar pukul 10.00 sampai 19.30 waktu setempat, hampir sepanjang pekan.
Selama beberapa hari, ia pergi ke Jerusalem Timur untuk bekerja di satu klinik yang didedikasikan pada pengobatan tradisional.
Di ruang prakteknya, Dr. Habiballah mengatakan impiannya ialah membuka satu pusat lengkap bagi pengobatan Tiongkok di Palestina.
"Saya kira pusat ini dapat mendorong metoda terapi Tiongkok untuk menghilangkan penyakit," kata Dr. Habiballah. "Itu dapat menjadi pusat bagi orang sehat juga, yang menawarkan pelatihan dalam seni beladiri, teknik menghilangkan stress dan bahkan obat herbal." Namun saat ini, ia tidak memberikan obat herbal buat pasiennya.
Dr. Habiballah menuding kondisi ekonomi yang buruk dan situasi politik yang tegang sebagai pangkal tingginya angka stress dan tekanan darah tinggi di kalangan orang Palestina.
Ia juga menuding sebagian gaya hidup yang buruk di kalangan masyarakat modern akibat meningkatnya penggunaan tekonologi di seluruh dunia sebagai penyebab timbulnya penyakit stress dan tekanan darah tinggi.
"Orang menghabiskan lebih banyak waktu di depan komputer dan telepon pintar sehingga menimbulkan stress dalam hidup mereka," katanya. Ditambahkannya, kurangnya olah raga di kalangan sebagian orang Palestina juga dapat menambah parah masalah kesehatan mereka.
Subhi, profesional yang berusia 40 tahun dan setiap hari bolak-balik ke dan dari tempat kerjanya di satu perusahaan iklan, adalah salah seorang pasien yang menerima pengobatan dari Ousama Habiballah. Ousama Habiballah adalah orang pertama dan satu-satunya orang Palestina di Kota Ramallah di Tepi Barat Sungai Jordan yang telah mendapatkan pelatihan formal dalam pengobatan tradisional Tiongkok.
Selama hampir dua bulan Dr. Habiballah telah memberi Subhi pengobatakan akupunktur, kop dan urut terapis selama 40 menit setiap babak pengobatan di tempat prakteknya, yang hanya memiliki satu ruangan, di pusat Kota Ramallah.
Pengobatan kombinasi tersebut membantu merangsang peredaran darah dan aliran "ci", atau energi penting, dan memulihkan keseimbangan tubuh Subhi, sehingga mengurangi nyeri dan kelelahan, kata Dr. Habiballah sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi. Ia menggunakan kop dan akupunktur untuk mengobati Subhi.
"Saya merasa lebih rileks dan merasa ketegangan berkurang jauh. Otot saya lebih rileks; pundak lebih rileks; tengkuk lebih lentur," kata Subhi setelah menjalani pengobatan. "Saya merasakan perbedaan besar." Dr. Habiballah, yang berusia awal 30-an tahun, lulus dari University of Traditional Chinese Medicine di Beijing pada 2011. Ia rata-rata menerima enam pasien setiap hari praktek. Ia telah menjalani kegiatannya selama hampir tiga tahun dan memulai praktek pengobatan sekitar pukul 10.00 sampai 19.30 waktu setempat, hampir sepanjang pekan.
Selama beberapa hari, ia pergi ke Jerusalem Timur untuk bekerja di satu klinik yang didedikasikan pada pengobatan tradisional.
Di ruang prakteknya, Dr. Habiballah mengatakan impiannya ialah membuka satu pusat lengkap bagi pengobatan Tiongkok di Palestina.
"Saya kira pusat ini dapat mendorong metoda terapi Tiongkok untuk menghilangkan penyakit," kata Dr. Habiballah. "Itu dapat menjadi pusat bagi orang sehat juga, yang menawarkan pelatihan dalam seni beladiri, teknik menghilangkan stress dan bahkan obat herbal." Namun saat ini, ia tidak memberikan obat herbal buat pasiennya.
Dr. Habiballah menuding kondisi ekonomi yang buruk dan situasi politik yang tegang sebagai pangkal tingginya angka stress dan tekanan darah tinggi di kalangan orang Palestina.
Ia juga menuding sebagian gaya hidup yang buruk di kalangan masyarakat modern akibat meningkatnya penggunaan tekonologi di seluruh dunia sebagai penyebab timbulnya penyakit stress dan tekanan darah tinggi.
"Orang menghabiskan lebih banyak waktu di depan komputer dan telepon pintar sehingga menimbulkan stress dalam hidup mereka," katanya. Ditambahkannya, kurangnya olah raga di kalangan sebagian orang Palestina juga dapat menambah parah masalah kesehatan mereka.