Bisnis.com, LONDON - Kantor Penipuan Serius (Serious Fraud Office/SFO) Inggris menyelidiki lelang likuiditas Bank Sentral Inggris (Bank of England/BOE) yang diselenggarakan selama krisis keuangan 2007 dan 2008.
SFO melakukan investigasi setelah bank sentral melakukan sendiri penyelidikan terhadap lelang itu pada 20 November. Namun, sebelum hal itu terjadi, BOE telah menerima kecaman dari para politisi mengenai perannya yang memanipulasi suku bunga dan indeks mata uang.
Saat itu, untuk menyelidiki pelelangan, bank sentral mempekerjakan Anthony Grabiner setelah stafnya diduga mengetahui apa yang terjadi dengan bunga perdagangan mata uang asing (foreign-exchange/forex).
“Kami tidak memberikan komentar mengenai apa yang kami lakukan,” kata Gubernur BOE Mark Carney ketika ditanya tentang tinjauan ulang pelelangan selama hearing, sebelum Komite Treasury Parlemen.
Dia menambahkan skandal ini telah merusak lembaga.
Dalam pernyataannya, Ketua Komite Treasury Andrew Tyrie mengatakan BOE merujuk pada temuan awal Gabriener sebelum menyerahkan masalah ini ke SFO.
“Kita sekarang harus menunggu hasil dari kerja SFO,” kata Tyrie. Berdasarkan laporan Financial Times, Tyrie dan anggota parlemen dalam komite mengritisi pekerjaan Grabiners.
Mereka mempertanyakan apakah ulasan yang dilakukan Grabiner sudah menyeluruh. Panitia dalam hearing yang dilakukan mendorongnya untuk menjelaskan secara rinci mengapa lebih mengandalkan transkip daripada mendengarkan rekaman suara.
“Kami harus memastikan orang merasa percaya diri di bank sentra,” kata Mark Garnier, anggota parlemen konservatif kepada panitia. []