Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia Corruption Watch (ICW) mengkritisi pelaksana tugas (Plt) Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang baru, khususnya Taufiequrachman Ruki, setelah memutuskan pelimpahan kasus Komjen Pol Budi Gunawan (BG) ke Kejaksaan Agung.
Koordinator ICW Ade Irawan menuturkan Ruki harus diwaspadai karena sejak awal justru menunjukkan sikap dan komentar yang kontraproduktif dengan KPK.
“[Ruki[ belum apa-apa sudah bilang akan memindahkan kasus ke Kejaksaan Agung dan sekarang dia follow up, kemudian ([bilang] dia akan merekrut 50 penyidik internal, padahal dia baru dilantik. Jadi menurut saya super aneh, makanya harus diwaspadai,” kata Ade kepada Bisnis, Selasa (3/3/2015).
Sejak masuknya Ruki bersama dua Plt lainnya, yakni Johan Budi dan Indriyarto Seno Adji, KPK dinilai makin melempem dalam menangani perkara tindak pidana korupsi. Sejak pagi tadi, ratusan pegawai KPK juga demo memprotes pelimpahan kasus BG.
“Jadi sangat disayangkan, kalau dilihat tadi teman-teman pegaawai KPK yang demo, sepertinya yang enggak siap justru Plt-nya, bukan pegawai KPK-nya. Pegawai KPK justru ingin kasus BG tetap ditangani KPK, jadi yang lemah sebenarnya justru Plt-nya, ini yang harus dikritisi,” tambahnya.