Kabar24.com, PALANGKA RAYA - Sebuah kenyataan yang bisa dikatakan aneh tapi nyata terjadi di Kalimantan Tengah. Dalam waktu hampir 3 tahun, penduduk Kalimantan Tengah berkurang hingga ratusan ribu orang.
Badan Pengawas Pemilihan Umum Kalimantan Tengah mempertanyakan berkurangnya 192.643 jiwa di provinsi setempat berdasarkan Data Agregat Kependudukan Kecamatan tahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun 2012.
Pada tahun 2012 DAK2 provinsi ini mencapai 2.640.070 jiwa sedangkan tahun 2015 hanya 2.447.427 jiwa sehingga terlihat ada penurunan 192 ribu, kata Ketua Bawaslu Kalteng Theopilus Y Anggen di Palangka Raya, Rabu (25/2/2015).
"Penurunan jumlah DAK2 itu merata terjadi di 13 kabupaten Kota, dan hanya Kabupaten Gunung Mas yang mengalami penambahan. Ini menjadi pertanyaan kenapa begitu besar menurunnya jumlah penduduk Kalteng," tambah dia.
Dia mengatakan, penurunan jumlah penduduk terbesar berada di Kabupaten Kotawaringin Timur yang mencapai 34.738 jiwa, disusul kota Palangka Raya 31.934 jiwa, Kotawaringin Barat 28.643 jiwa, Barito Utara 27.528 jiwa Barito Selatan 14.099 jiwa.
Kemudian Kabupaten Katingan berkurang 12.961 jiwa, Barito Timur berkurang 12.764 jiwa, Pulang Pisau 11.103 jiwa, Kapuas 7.111 jiwa, Murung Raya 6.084 jiwa, Seruyan 2.160 jiwa dan Sukamara 817 jiwa.
"Kabupaten Gunung Mas saja bertambah penduduknya sekitar 901 jiwa berdasarkan DAK2 yang diserahkan Pemerintah Provinsi Kalteng ke Komisi Pemilihan Umum beberapa waktu lalu," kata Theopilus.
Menyikapi permasalahan tersebut Bawaslu Kalteng pun menyurati seluruh Dinas Kependudukan dan Catatan sipil (Disdukcapil) terkait besarnya penurunan jumlah penduduk Kalteng berdasarkan DAK2 tahun 2012 dan 2015.
Ketua Bawaslu Kalteng mengatakan, surat yang disampaikan mempertanyakan apakah pengurangan penduduk tersebut karena ada penyakit yang mematikan, terjadi bencana alam ataupun konflik sehingga membuat banyak penduduk pindah, dan permasalahan lainnya.
"DAK2 tahun 2012 itukan masih dipergunakan KPU Kalteng dalam menyelenggarakan Pemilu Legislatif dan Presiden tahun 2014. Kemudian, penduduk Kalteng justru berkurang, bukannya bertambah di akhir tahun 2014. Ini harus disikapi secara serius," ujar Theo.