Kabar24.com, DEPOK—Polda Metro Jaya mengungkapkan dus yang ditemukan terkait penyebab ledakan di Mal ITC Depok pada Senin (23/2/2015) malam merupakan bahan peledak.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Martinus Sitompul mengatakan di dalam paket tersebut ditemukan batrei, kabel, detonator, dua botol berisi cairan, dan timer.
“Kami masih menyelidiki isi paket tersebut, tetapi komponen yang ditemukan dalam dus merupakan bahan peledak,” ujarnya saat dikonfirmasi Bisnis, Selasa (24/2/2015).
Dia menuturkan pihaknya belum bisa memastikan temuan dalam dus merupakan bom.
Oleh karena itu, kata dia, Tim Gegana dari Polda Metro Jaya masih mengkaji isi dus tersebut.
Dia meminta warga Depok agar tidak panik dan khawatir terkait peristiwa ledakan kecil di mal tersebut. Warga diimbau beraktivitas seperti biasa.
Seperti diketahui, kemarin, Senin (23/2) telah terjadi ledakan kecil di mal ITC Depok sekitar pukul 18.30 WIB.
Ledakan itu diketahui oleh seorang pegawai mal yang langsung melaporkannya ke petugas keamanan dan kepolisian setempat.
Ahmad Subarkah, Kepala Kepolisian Resort Kota Depok memaparkan pihaknya telah memeriksa lima orang saksi terkait peristiwa tersebut.
Dia juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Adapun, saksi yang diperiksa terkait ledakan itu antara lain tiga petugas wahana bermain anak dan dua lainnya petugas keamanan mal ITC Depok.
Piahknya juga masih mendalami pemeriksaan hasil rekaman CCTV untuk segera mengetahui peristiwa itu.
Dia mengatakan kemungkinan pihak yang terlibat dalam ledakan itu akan bertambah.
Dia menambahkan Polda Metro Jaya juga ikut membantu menurunkan dua peleton aparat gabungan untuk berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian.
Pihaknya juga belum memastikan peristiwa tersebut sebagai upaya teror, lantaran dianggap tidak ada ledakan cukup berarti dan hanya letupan kecil seperti balon pecah.
Ditambahkannya bahwa lokasi mal ITC Depok sepanjang hari ini dijaga ketat.
Kendaraan dan pengunjung yang masuk diperiksa menggunakan alat metal detector oleh aparat gabungan dari Polresta Depok, Polda Metro Jaya dan petugas keamanan mal.
