Bisnis.com, KUPANG - Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di daerah Kupang mayoritas disebebkan oleh persoalan ekonomi rumah tangga.
Ketimpangan antara pendapatan dan pengeluaran menyebabkan para suami mudah berada dalam situasi tertekan yang berujung pada tindak kekerasan kepada kaum perempuan.
Hal itu diungkapkan oleh Bernadin V Sebaat (46), Ketua Kelompok Rindu Sejaterah, suatu kelompok dampingan Yayasan Tifa, di Desa Penfui Timur, Kabupaten Kupang.
"Alasan utama KDRT umumnya faktor ekonomi. Suami rata-rata tidak bekerja, sehingga kami dorong supaya ibu-ibu juga bekerja untuk membantu pendapatan," ujarnya, Rabu (11/2/2015).
Dia menjelaskan awal kehadiran kelompok Rindu Sejaterah adalah pendampingan kepada ibu-ibu yang mengalami KDRT. Setelah mengetahui alasan ekonomi, kelompok lantas melakukan pelbagai kegiatan produktif guna meningkatkan pendapatan.
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah tenun ikat, mengembangkan pangan lokal, membentuk kelompok tani, dan bapak-bapak yang tidak bekerja untuk bekerja di bengkel tambal ban.
"Kendala kami biasanya modal karena kami sudah giatkan pelatihan. Keterampilan memang masih perlu ditingkatkan, tapi kalau ada modal pasti kami mewujudkan kerinduan supaya sejahtera," jelasnya.