Bisnis.com, TANGERANG— Badan Pusat Statistik Provinsi Banten menyatakan produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) di wilayah ini pada kuartal IV/2014 hanya tumbuh 2,54%, tetapi masih lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya -0,04%.
Syech Suhaimi, Kepala BPS Provinsi Banten, dalam laporan resmi menyatakan dari 15 jenis industri manufaktur besar dan sedang, sembilan di antaranya mengalami pertumbuhan yang positif, sedangkan enam lainnya mengalami pertumbuhan negatif.
“Sektor industri manufaktur adalah leading economic sectors, dan berperan sangat penting dalam proses pembangunan di Provinsi Banten. Nilai tambah manufacturing industry berkontribusi paling besar dari sembilan sektor ekonomi lainnya,” seperti dikutip oleh bisnis.com, Minggu (8/2/2015).
Menurutnya, nilai produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Banten yang pada 2013 senilai Rp244,55 miliar, hampir separuhya atau 45,58% senilai Rp111,46 miliar bersumber dari sektor industri pengolahan.
Jika dilihat secara year on year, produksi IBS pada periode ini tumbuh 7,59% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dan berbanding terbalik dengan pertumbuhan kuartal III/2014 yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 1,29%.
Dengan demikian, pertumbuhan IBS Banten pada periode laporan secara kuartalan berbanding lurus dengan pertumbuhan IBS nasional yang tercatat tumbuh 1,59% dan secara year on year juga tumbuh 5,44%.