Bisnis.com, JAKARTA — Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menilai penghapusan ujian nasional (UN) memang sangat tepat karena sudah tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa.
Abdul Waidl, Koordinator Nasional JPPI, mengatakan dari sisi praktik selama ini belum dapat dilihat dengan signifikan pengaruh UN terhadap peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
“Untuk itu, ada beberapa catatan mengapa UN harus dihentikan,” katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Sabtu (7/2).
Pertama, jelasnya, bahwa kelulusan anak sekolah ditentukan oleh penyelenggara sekolah, khususnya pengajarnya. Selain itu Kelulusan tidak bisa ditentukan oleh pihak lain yang tidak mengajar anak tersebut.
Menurutnya, poin ini merupakan prinsip dasar evaluasi pendidikan. “Karena kelulusan sekolah akan melibatkan beberapa mata pelajaran, maka penentuannya dikoordinasikan oleh sekolah.”
Poin selanjutnya, secara teknis dan prosedur pelaksanaan UN pasti akan mengalami hambatan yang sangat berat. “Selain dari pada itu dampak penyelenggaraan UN justru mengarah pada hal-hal yang ironis dengan tujuan pendidikan.”
Dengan demikian, kecurangan terjadi di hampir seluruh daerah, baik yang dilakukan oleh guru, sekolah, maupun siswa, atau bahkan pihak lain.
Bahkan, yang lebih tragis akan berimbas stres dan bunuh diri pada siswa yang tidak berhasil lulus UN. ([email protected])