Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Batalkan Pembebasan Visa dengan Australia

Pemerintah batal menjajaki pembebasan visa dengan Australia lantaran perbedaan asas.

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah batal menjajaki pembebasan visa dengan Australia lantaran perbedaan asas.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan rencana pembebasan visa menyusut dari 5 negara menjadi 4 negara. Empat negara tersebut yang disetujui, yakni Jepang, China, Rusia, dan Korea Selatan.

"Australia itu berlaku universal visa, mewajibkan semua orang yang datang ke Australia menggunakan visa. Sementara di Indonesia berlaku resiprokal, kalau dia tidak buka, Indonesia tidak buka," tutur Arief di kantor Wapres, Kamis (5/2/2015)

Dengan peebedaan itu, asas kedua negara dinilai bertentangan sehingga pemerintah Indonesia tidak jadi menawarkan perjanjian bebas visa dengan pemerintah Australia. Namun, Kementerian Luar Negeri juga mewacanakan pemberian visa-on-arrival kepada wisatawan asal Australia.

"Tidak jadi kita tawarkan bebas visa, karena tidak mungkin, mereka berlaku universal visa," imbuhnya.

Arief menambahkan perjanjian yang diproyeksi paling cepat rampung, yakni dengan Jepang. Pasalnya, usulan pembebasan visa datang dari negeri Sakura itu.

"Itu berlaku resiprokal. Yang sedang dibuat perjanjian kedua negara itu Jepang. Yang tiga negara lain tergantung negara itu, tapi sambutannya positif," katanya.

Arief menambahkan upaya pembebasan visa itu dilakukan untuk mendorong masuknya arus wisatawan mancanegara ke Indonesia. Pada tahun ini targetnya 12 juta orang, sedangkan pada 2019 mencapai 20 juta orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper