Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan kasus yang menimpa koleganya, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, merupakan risiko sebagai pimpinan KPK. "Apa yang menimpa BW adalah sebuah risiko dari pemberantasan korupsi," katanya di teras gedung KPK, Selasa, (3/2/2015).
Abraham Samad mengantarkan kepergian Bambang Widjojanto ke kantor Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI. Bambang bakal diperiksa sebagai tersangka terkait dengan kasus dugaan pengarahan saksi dalam persidangan sengketa pemilihan kepala daerah Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi pada 2010.
Kepergian Bambang Widjojanto, yang oleh sebagian orang, diduga tak bakal kembali karena ditahan polisi, memicu reaksi seratusan orang yang mendatangi gedung KPK untuk memberikan dukungan. "Terima kasih teman-teman, ini bentuk apresiasi. Kami tak akan pernah surut sekali pun untuk memberantas korupsi di negeri ini," kata Abraham.
Abraham Samad yang mengenakan jaket kulit berwarna cokelat itu mengajak para pendukung KPK untuk memberikan dukungan kepada Bambang dan lembaga antirasuah. "Mari kita berdoa agar KPK bisa tetap berdiri seperti sekarang ini," ujar Abraham Samad di depan para pendukung KPK itu.
KPK harus berurusan dengan polisi setelah KPK menetapkan calon Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka kasus gratifikasi dan suap. Setelah Bambang Widjojanto, polisi berturut-turut membidik pimpinan lain, yaitu Abraham Samad, Adnan Pandu Praja, dan Zulkarnain, untuk dijadikan tersangka dalam kasus berbeda.