Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepercayaan Kepada Pemerintahan Jokowi Anjlok? Ini Hasil Survei

Lembaga survei Edelman Indonesia menyatakan puncak kepercayaan publik terhadap pemerintahan Jokowi kemungkinan besar hanya terjadi diawal masa-masa pelantikan mantan Walikota Solo itu sebagai Presiden RI, dan akan segera berakhir di masa mendatang.
Presiden Joko Widodo (kiri) menyalami warga saat melakukan kunjungan kerja , di Desa Keras Wetan, Kecamatan Geneng, Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (31/1)./Antara-Siswowidodo
Presiden Joko Widodo (kiri) menyalami warga saat melakukan kunjungan kerja , di Desa Keras Wetan, Kecamatan Geneng, Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (31/1)./Antara-Siswowidodo

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga survei Edelman Indonesia menyatakan puncak kepercayaan publik terhadap pemerintahan Jokowi kemungkinan besar hanya terjadi diawal masa-masa pelantikan mantan Walikota Solo itu sebagai Presiden RI, dan akan segera berakhir di masa mendatang.

"Kepercayaan publik terhadap pemerintah ini rapuh. Kemungkinan puncak kepercayaan publik terhadap pemerintahan Jokowi mencapai puncak hanya di Oktober-November tahun lalu," kata CEO Edelman Indonesia Stephen Lock, di Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Berdasarkan survei yang dilakukan Edelman Indonesia pada Oktober-November 2014, ketika Jokowi baru dilantik, tercatat kepercayaan publik terhadap pemerintah meningkat 16 poin mencapai level 65 persen atau level tertinggi, dibandingkan tahun sebelumnya ketika Indonesia masih dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Padahal, kata Lock, survei yang melibatkan 1.000 responden ini dilakukan pada saat pemerintahan Jokowi kala itu baru saja mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM).

"Peningkatan kepercayaan publik ini kemungkinan disebabkan popularitas Jokowi," kata dia.

Namun dia mengingatkan seiring bergulirnya polemik yang melibatkan petinggi KPK-Polri, maka tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah saat ini bisa saja berbeda sama sekali dengan hasil survei kala itu.

"Kemungkinan puncak kepercayaan publik terhadap pemerintahan Jokowi hanya Oktober-November 2014. Sedangkan sepanjang 2015 akan sangat berbeda hasilnya," kata dia.

Lock mengatakan bahwa kepercayaan publik bersifat rapuh dan harus diperhatikan dengan baik oleh Presiden Jokowi. Jika masyarakat tidak melihat perubahan yang berarti, maka tingkat kepercayaan masyarakat akan merosot dengan cepat.

BACA JUGA

SUSI PUDJIASTUTI VS EKSPORTIR: 80% Orang Indonesia hanya Makan Tongkol

Polri Janji Bambang KPK Tak akan Ditahan Usai Diperiksa Bareskrim

PEMERINTAH VS DPR: Kini Semakin Mesra?

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper