Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Keluar Dari PDIP? Ada Wacana Bikin Parpol Baru

Wacana membentuk partai untuk Joko Widodo (Jokowi) semakin membuktikan adanya proyek besar untuk memisahkan Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri dan PDI Perjuangan, kata Plt Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Presiden Joko Widodo mengundang makan siang jajaran petinggi TNI dan BIN di Istana Merdeka Selasa (3/2/2015)./JIBI-Akhirul Anwar
Presiden Joko Widodo mengundang makan siang jajaran petinggi TNI dan BIN di Istana Merdeka Selasa (3/2/2015)./JIBI-Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA - Wacana membentuk partai untuk Joko Widodo (Jokowi) semakin membuktikan adanya proyek besar untuk memisahkan Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri dan PDI Perjuangan, kata Plt Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

"Terlalu dini berbicara tentang parpol baru untuk Pilpres 2019. PDIP tetap menjadi kekuatan penopang pemerintahan Jokowi-JK," kata Hasto, di Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Menurut dia, mereka yang mengkritik PDIP menekan Jokowi merupakan tuduhan yang tidak mendasar, bahkan dikasih hanya empat kursi menteri pun PDIP tidak melakukan protes.

"Pak Jokowi sedang fokus mengurus pemerintahan. Tak memikirkan membentuk atau mendorong lahirnya partai baru. Wacana partai pro Jokowi hanya mau memperkeruh suasana seolah-seolah PDIP mendikte Jokowi," tegas Hasto.

Ia menjelaskan, figur Jokowi, Ganjar Pranowo bersama sejumlah figur lainnya muncul sebagai salah satu bentuk keberhasilan kaderisasi PDIP melalui pilkada, namun uniknya Jokowi jadi figur yang berlanjut ke pilpres.

Ia mengatakan, PDIP lah yang mengusung Jokowi di Pilpres 2014 sehingga selayaknya menjadi partai yang mendukung seluruh kebijakan pemerintahan yang sesuai dengan ajaran Trisakti Bung Karno.

"Kader PDIP diakar rumput tak perlu gelisah atas wacana ini. PDIP sangat meyakini Jokowi adalah kader PDIP yang tak sedetikpun memikirkan wacana membentuk partai baru. Jokowi tidak akan goyah dengan adanya kelompok yang menghembuskan Jokowi butuh partai," paparnya.

Hasto mengatakan, Jokowi adalah kader PDIP yang menjadi pemimpin nasional yang otomatis milik seluruh bangsa Indonesia, sehingga PDIP juga tidak mengkhawatirkan bilamana Jokowi melakukan dialog dengan tokoh-tokoh partai lain, termasuk yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP).

"Sudah sepantasnya, Presiden Jokowi dalam kapasitas sebagai pemimpin nasional melakukannya. Namun, menghembuskan isu atau wacana Jokowi tidak merasa betah karena didikte PDIP adalah hal yang serampangan dan mengada-ada," tutur Hasto.

BACA JUGA

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper