Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Singapura Pangkas Target Investasi

Setelah mengejutkan pasar dengan memutuskan implementasi kebijakan moneter longgar pekan lalu, Pemerintah Singapura mengabarkan akan menurunkan target investasi dalam beberapa tahun mendatang.
Perbatasan laut RI-Singapura/Bisnis.com
Perbatasan laut RI-Singapura/Bisnis.com

Bisnis.com, SINGAPURA – Setelah mengejutkan pasar dengan memutuskan implementasi kebijakan moneter longgar pekan lalu, Pemerintah Singapura mengabarkan akan menurunkan target investasi dalam beberapa tahun mendatang.

Badan Pembangunan Ekonomi Singapura (Singapore Economic Development Board/SEDB) menyampaikan penurunan investasi tersebut dilakukan karena situasi perekonomian global yang diproyeksikan belum akan stabil sepanjang tahun ini.

“Apalagi situasi negara-negara Eropa, tidak dapat kita prediksi. Titik terang mungkin akan berada di Amerika Serikat, sedangkan perekonomian China melambat moderat,” ungkap Kepala SEDB, Beh Swan Gin di Singapura, Senin (2/2/2015).

Dalam paparannya, Swan Gin menjelaskan Negeri Merlion menargetkan investasi aset tetap (fixed-asset investment)sebesar S$9 miliar - S$11 miliar atau setara US$6,6 miliar – US$8,8 miliar tahun ini, dan dalam rentang yang sama dalam beberapa tahun mendatang.

Menurut data kompilasi Bloomberg, nilai terebut lebih rendah dari rata-rata investasi aset tetap yang dikucurkan sejak 2006 yaitu S$10,4 miliar. Sayangnya, Swan Gin tidak merincikan berapa tahun target investasi tersebut akan diturunkan.

Untuk menjaga laju ekspornya, 28 Januari lalu Monetary Authority of Singapore (MAS) memutuskan melonggarkan kebijakan moneter melalui penurunan nilai tukar dolar Singapura. Bloomberg mencatat Singapura merupakan negara kesembilan yang melonggarkan kebijakan moneter awal tahun ini.

Adapun, SEBD mencatat negara itu menarik S$11,8 miliar atau setara US$9,5 miliar investasi aset tetap sepanjang 2014. Dari seluruh investasi, 26% berasal dari Eropa, 15% datang dari AS, dan 4% berasal dari China.

“Mulai tahun ini, investasi akan difokuskan ke proyek-proyek yang sejalan dengan rencana pembangunan nasional. Penanaman investasi akan selalu mempertimbangkan prospek perekonomian global,” ungkap Swan Gin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper