Bisnis.com, JAKARTA—Majalah Charlie Hebdo menyatakan menghentikan penerbitannya untuk sementara waktu, sehingga tidak akan hadir di kios-kios di seluruh Paris, Prancis.
Keputusan itu dibuat oleh mereka yang selamat dari aksi pembantaian yang dilakukan oleh Said dan Sherif Kouachi pada Rabu (7/1/2015) lalu. Namun penghentian penerbitan itu hanya berlangsung selama beberapa pekan.
"Masih akan terbit di masa datang ," ujar Michel Salion yang berbicara atas nama majalah tersebut sebagaimana dikutip situs dw.de, Senin (2/2/2015). Menurutnya, para karyawan membutuhkan waktu untuk istirahat untuk pemulihan.
Namun demikian, dia tidak menyebutkan kapan majalah yang sering menurunkan kartun penistaan agama itu akan terbit kembali.
Charlie Hebdo dikenal dunia berkat ulahnya menistakan Nabi Muhammad beberapa kali. Terakhir, dunia kembali mengenal majalah itu ketika Said dan Sherif Kouachi menyerbu dan membunuh 12 orang wartawan dan karyawan majalah itu.