Kabar24.com, SINGAPURA – Output industri Singapura dilaporkan kembali turun pada bulan ketiganya, terdampak oleh lesunya permintaan ekspor ke negara tersebut.
Data pemerintah menunjukkan produksi industri Singapura jatuh 1,9% pada Desember dari periode sama tahun sebelumnya.
Kendati output terus mengalami penurunan, Perdana Menteri Lee Hsien Loong menyampaikan tetap akan membatasi jumlah tenaga kerja asing di sektor manufaktur.
“Situasi eksternal masih belum mampu mendorong output industri. Pasar tenaga kerja masih akan ketat sepanjang tahun ini,” ungkap ekonom DBS Group Holdings Ltd, Irvin Seah di Singapura, Senin (26/1).
PM Lee menyampaikan dia konsisten dengan rencananya untuk merestrukturisasi perekonomian melalui pembatasan tenaga kerja asing berupah murah dan menggenjot produktivitas negara.
Kebijakan Lee tersebut ditetapkan bersamaan dengan lambatnya pemulihan global sepanjang tahun lalu, sehingga kian menyulitkan industri untuk mengoptimalkan produksi.
Seah menjelaskan, perekonomian Singapura tahun ini pun akan terbebani oleh belum tibanya momentum pemulihan global karena perlemahan harga minyak dunia terus berlangsung.