Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERANG UKRAINA: Korban Tewas di Kota Mariupol Jadi 30 Orang

Jumlah korban jiwa akibat serangan roket yang dilancarkan antara pasukan Ukraina dan milisi pro-Rusia di kota pelabuhan Mariupol, yang dikuasai pemerintah di Ukraina Timur, Sabtu (24/1/2015), naik menjadi 30 orang, sedangkan hampir 100 orang cedera.
Sisa-sia pertempuran antara pasukan pemerintah Ukraina dan milisi pro-Rusia di kota pelabuhan Mariupol/kyivpost.com
Sisa-sia pertempuran antara pasukan pemerintah Ukraina dan milisi pro-Rusia di kota pelabuhan Mariupol/kyivpost.com

Bisnis.com, KIEV - Jumlah korban jiwa akibat serangan roket yang dilancarkan antara pasukan Ukraina dan milisi pro-Rusia di kota pelabuhan Mariupol, yang dikuasai pemerintah di Ukraina Timur, Sabtu (24/1/2015), naik menjadi 30 orang, sedangkan hampir 100 orang cedera.

"Saat ini kami dapat mengonfirmasikan bahwa 30 orang, dua di antara mereka anak kecil, telah tewas," kata Oleg Kalinin, Juru Bicara Wali Kota Mariupol, seperti dikutip dari Antara, Minggu (25/1/2015).

Sebelumnya, Dewan Kota Mariupol menyatakan sedikitnya 27 orang tewas dan 97 orang lagi cedera dalam serangan terbuka tersebut --yang terjadi di pasar dan beberapa toko serta rumah di dekatnya.

Setelah serangan itu, Presiden Ukraina Petro Poroshenko telah mengadakan pertemuan darurat Dewan Nasional dan Dewan Pertahanan guna membahas peningkatan ketegangan di wilayah timur Ukraina.

"Roket Grad berasal dari arah timur-utara di daerah Oktyabr, dan roket Uragan datang dari arah timur, di daerah Zaichenko. Keduanya dikuasai oleh Republik Rakyat Donetsk," kata salah seorang dari Misi Pemantau Khusus Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa untuk Ukraina.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Ukraina Stepan Poltorak mengatakan militer Ukraina memperkuat personelnya di dekat Mariupol.

"Posisi militer Ukraina di dekat Mariupol telah diperkuat. Berbagai tindakan dilakukan guna meningkatkan kekuatan dan senjata guna memperkuat pertahanan dan melindungi warga sipil dari pemboman," kata Poltorak kepada kantor berita TASS.

Pada Sabtu pagi, satu sumber di Kementerian Pertahanan Rapublik Rakyat Donetsk, yang memproklamasikan diri secara sepihak, menyatakan anggota milisi telah memasuki pinggiran Mariupol.

Batalion relawan Aziv, yang memerangi gerilyawan bersama militer Ukraina, mengatakan suara ledakan terdengar di pinggiran timur Mariupol.

Pada Sabtu pagi, Alexandr Zakharchenko, pemimpin gerilyawan yang mengupayakan kemerdekaan di Ukraina Timur, mengatakan pasukan gerilyawan melancarkan serangan terhadap Mariupol untuk merebut kota yang dikuasai pemerintah itu.

Mariupol, kota pelabuhan strategis di Laut Azov, dengan sebanyak 460.000 warga, telah berada di bawah kendali pasukan pemerintah sejak Juni tahun lalu.

Babak kerusuhan paling akhir tersebut, yang meletus dua pekan sebelumnya, menandai gelombang baru peningkatan konflik sembilan-bulan di Ukraina Timur.

Sejak 12 Januari 2015, sebanyak 290 orang telah tewas akibat pertempuran antara prajurit militer pemerintah dan gerilyawan pemberontak. Secara keseluruhan, jumlah korban jiwa akibat konflik antara Ukraina dan pemberontak pro-Rusia itu mencapai lebih dari 5.000 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper