Kabar24.com, JAKARTA - Publik Jepang senanti keputusan yang akan diambil ISIS menyusul sikap Pemerintah Jepang yang menolak membayar uang tebusan untuk pembebasan 2 warga Jepang yang disandera ISIS.
ISIS meminta pemerintah Negeri Sakura membayar tebusan US$200 juta jika ingin keduanya dibebaskan.
Batas waktu yang diberikan ISIS adalah Jumat pukul 14.50 waktu Jepang atau 12.50 WIB.
“Pemerintah Jepang memutuskan tidak membayar tebusan yang diminta. Pihak ISIS akan segera mengumumkan nasib kedua tawanan tersebut,” ungkap media Jepang NHK seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (24/1/2015).
Wakil Perdana Menteri/Menteri Keuangan Jepang Taro Aso sebelumnya mengungkapkan jika dia menuruti kemauan ISIS untuk memberikan tebusan US$200 juta, itu berarti Jepang membiarkan tindakan terorisme berlangsung.
Jepang dan pemimpin negara-negara G8 yakni Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Rusia, Inggris, dan AS pada 2013 telah bersepakat untuk tidak memberikan apapun pada pelaku tindakan terorisme.
Ditawannya dua warga Jepang ini dinilai akan mengancam ambisi Perdana Menteri Shinzo Abe untuk memajukan militerisme negara itu.
Dalam pengesahan APBN negara, Abe bahkan hanya menaikkan dua pos pengeluaran yakni untuk belanja sosial dan pembangunan militer.
Permintaan Tebusan ISIS Ditolak, Publik Cemaskan Nasib 2 Warga Jepang
Publik Jepang senanti keputusan yang akan diambil ISIS menyusul sikap Pemerintah Jepang yang menolak membayar uang tebusan untuk pembebasan 2 warga Jepang yang disandera ISIS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu
Kisi-Kisi untuk Pemegang Saham GOTO Soal Laju 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 menit yang lalu
Singgung RIDO Nyoblos di Jabar, Rano Karno: Sayang Hilang 2 Suara
8 menit yang lalu
Masih di Mekkah, Rizieq Shihab Tak Nyoblos di Pilkada Serentak 2024
14 menit yang lalu