Bisnis.com, Cilacap - Rombongan yang diduga sebagai jaksa eksekutor dari Kejaksaan Tinggi Banten telah mendatangi Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, menjelang pelaksanaan eksekusi mati terhadap lima terpidana kasus narkoba.
Berdasarkan pantauan di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Kamis siang, sebanyak empat mobil yang diduga mengangkut para jaksa eksekutor tiba di tempat penyeberangan menuju Pulau Nusakambangan itu.
Seluruh penumpang keempat mobil itu turun di halaman dalam Dermaga Wijayapura dengan membawa tas punggung, tas jinjing, dan sejumlah kardus.
Bahkan, salah satu mobil tampak beberapa kali keluar masuk halaman Dermaga Wijayapura dengan kecepatan tinggi.
Kedatangan mereka disambut beberapa pegawai Kejaksaan Negeri Cilacap yang telah terlebih dulu tiba di Dermaga Wijayapura.
Sejumlah wartawan media cetak maupun elektronik yang meliput di tempat itu hanya bisa mengambil gambar rombongan yang baru datang, dari kejauhan karena mereka tidak boleh memasuki halaman Dermaga Wijayapura.
Bahkan, ketika wartawan hendak mengonfirmasi salah seorang pegawai Kejari Cilacap yang keluar dari Dermaga Wijayapura, orang itu justru lari terbirit-birit menuju mobilnya.
Informasi yang dihimpun Antara, rombongan tersebut merupakan para jaksa eksekutor dari Kejari Tangerang dan Kejati Banten.
Kedatangan mereka dalam rangka persiapan eksekusi mati terhadap lima terpidana kasus narkoba yang saat ini telah berada di ruang isolasi Lembaga Pemasyarakatan Besi, Pulau Nusakambangan.
Sebanyak lima terpidana mati tersebut, yakni Rani Andriani alias Melissa Aprilia, Namaona Denis, Marco Archer Cardoso Moreira, Daniel Enemuo alias Diarrassouba Mamadou, dan Ang Kim Soe.
Sejumlah wartawan yang meliput persiapan eksekusi mati di Pulau Nusakambangan sempat terkecoh dengan kedatangan seorang perempuan berkewarganegaraan Indonesia dan seorang anak berkulit hitam ke Dermaga Wijayapura atau tempat penyeberangan menuju Nusakambangan di Cilacap.
Wajah perempuan muda yang turun dari taksi itu, tampak sedih dan dia berjalan tergesa-gesa menuju Pos Penjagaan Dermaga Wijayapura sambil menggandeng anak tersebut.
Beberapa kamerawan televisi pun segera mengarahkan kamera ke arah perempuan itu, karena mereka menduga dia merupakan istri dari salah satu terpidana mati yang akan menjalani eksekusi, yakni Daniel Enemuo alias Diarrassouba Mamadou yang selama ini menghuni Lapas Batu, Nusakambangan.
Apalagi, salah seorang pemilik warung di depan dermaga mengatakan jika perempuan itu sering terlihat membesuk salah seorang terpidana berkewarganegaraan Nigeria.
Setelah 15 menit berada di pos penjagaan, perempuan itu meninggalkan Dermaga Wijayapura bersama anak kecil yang diduga sebagai anaknya.
Wartawan pun kembali mencoba meminta konfirmasi ke perempuan yang tampak sedih itu. Namun, dia tetap berjalan menuju taksi yang menunggunya di tempat parkir.
Tidak lama berselang, salah seorang petugas yang ditemui wartawan mengatakan bahwa perempuan itu bukan istri Daniel Enemuo alias Diarrassouba Mamadou.
"Dia istri Obinna Nwajagu [terpidana mati kasus narkotika]," katanya, seperti dikutip dari Antara, Kamis (15/1/2015).
TERPIDANA MATI KASUS NARKOBA: Hiiiiii...Jaksa 'Penjemput Maut' Sudah Tiba di Nusakambangan
Rombongan yang diduga sebagai jaksa eksekutor dari Kejaksaan Tinggi Banten telah mendatangi Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, menjelang pelaksanaan eksekusi mati terhadap lima terpidana kasus narkoba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu