Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR DUKUNG TERSANGKA KPK JADI KAPOLRI: Ini Sindiran dari Suryadharma Ali

Terkait status hukum Komjen Budi Gunawan, Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali melontarkan komentar bernada sindiran.
Suryadharma Ali
Suryadharma Ali

Kabar24.com, JAKARTA -- Hari ini Komisi III DPR menyetujui pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri baru pengganti Jenderal Pol Sutarman.

Terkait status hukum Komjen Budi Gunawan, Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali melontarkan komentar bernada sindiran.

Suryadharma Ali (SDA) membandingkan jika pada periode terdahulu di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, seorang menteri jika ditetapkan sebagai tersangka dalam suatu kasus, maka akan diminta mengundurkan diri dari jabatannya.

"Setiap periode ada caranya masing-masing, mungkin Presiden Joko Widodo punya pertimbangan untuk tetap mencalonkan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri," kata Suryadharma Ali di Jakarta, Rabu (14/1/2015) sore.

Terkait Komjen Pol Budi Gunawan, SDA mengucapkan selamat kepada calon Kapolri tersebut.

"Selamat kepada Komjen Pol Budi, karena telah disetujui oleh DPR sebagai Kapolri, saya tidak tahu akan mundur atau dicabut surat pengajuannya oleh Presiden terkait tersangka korupsi," ujarnya.

Ia menuturkan etika pengunduran diri karena status tersangka oleh pejabat tidak bisa disamakan dengan setiap periode kepemimpinan.

Dulu, Suryadharma Ali (SDA) diminta mengembalikan kepercayaan yang diterimanya sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Indonesia Bersatu II oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, setelah ia ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus korupsi dana penyelenggaraan haji 2012 dan 2013.

Kesamaan kasus yang menimpanya dan Komjen Pol Budi Gunawan tidak ditanggapi lebih lanjut terkait perbedaan sikap yang diambil oleh masing-masing pemimpin.

"Saya tidak mau berkomentar lebih tentang keadilan atau membandingkan pemimpin, yang jelas kebijakan ada pada Presiden yang menjabat," tutur Suryadharma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper