Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Istana Mencari Kandidat Juru Bicara Presiden. Anda Berminat?

Istana Kepresidenan sedang menyusun unit kerja pembantu presiden dalam menjalankan tugasnya. Salah satunya menyiapkan juru bicara sebagai pembantu presiden. nn
Ilustrasi: Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla dan para Menteri Kabinet Kerja saat mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/11/2014) malam. Istana saat ini sedang mencari kandidat juru bicara./Antara
Ilustrasi: Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla dan para Menteri Kabinet Kerja saat mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/11/2014) malam. Istana saat ini sedang mencari kandidat juru bicara./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Istana Kepresidenan sedang menyusun unit kerja pembantu presiden dalam menjalankan tugasnya.

Salah satunya menyiapkan juru bicara sebagai pembantu presiden dalam mengkomunikasikan kebijakan kepada publik. 

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan juru bicara akan dimasukkan dalam staf khusus di bawah unit kerja Kepresidenan.

"Juru bicara ditempelkan dalam satu unit, kita mencari orangnya dulu," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (6/1/2015).

Pratikno siap menerima usulan kandidat untuk dijadikan juru bicara.

Menurutnya, kandidat dari unsul media lebih bagus karena berhubungan dengan komunikasi publik dan media.

"Kalau ada calon silakan. Media, kandidat yang sangat bagus, kan komunikasi," jelasnya. 

Dalam pekan ini akan dibahas penyusunan unit kepresidenan yang akan sehari hari bekerja dengan presiden.

Beberapa unit yang sudah ada yakni Kementerian Sekretaris Negara, Sekretariat Kabinet, Staf Kepresidenan, Bappenas dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). 

Bappenas dan BPKP pada rezim Presiden Joko Widodo berada di bawah presiden karena sejumlah alasan.

Bappenas sebelumnya berada di bawah Menko Perekonomian, tetapi sekarang langsung di bawah presiden karena perencanaan tidak semata-mata ekonomi saja.

Pratikno melanjutkan, BPKP memiliki instrumentasi kuat sehingga fungsi pengawasan internal eksekutif di-handle presiden. "Unit staf kepresidenan ini, secara detail kami, Minggu ini, duduk bersama antarunit tersebut," katanya. 

Presiden berpesan mengenai keberadaan unit kepresidenan saling komplementer dan meminimalisir saling tumpang tindih.

Selain itu, Jokowi meminta ada mekanisme kerja saling komunikasi.

Salah satu yang telah dilakukan adalah Mensesneg dan Seskab berada dalam satu gedung. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper