Bisnis.com, SURABAYA--Tim Disaster Victim Identification (DVI) kecelakaan AirAsia QZ8501 melakukan uji petik autopsi terhadap korban pesawat yang jatuh pada Minggu (28/12/2014) lalu tersebut.
Prof Budi Sampurna, ahli forensi Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia, mengatakan dari 18 korban yang sudah di RS Bhayangkara per Sabtu siang, 1 orang sudah diautopsi.
"Kesimpulannya tidak untuk diumumkan, tapi untuk investigasi," jelasnya di Polda Jawa Timur, Sabtu (3/1/2015).
Menurutnya, kru pesawat terbang untuk keperluan penyidikan harus diautopsi. Namun demikian, pemilihan siapa-siapa yang diperiksa lanjutan perlu pertimbangan penyidik kepolisian.
Kombes Pol dr Budiyono, Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) Jawa Timur dan Wilayah Tengah Polri, mengatakan autopsi juga akan dilakukan untuk sebagian penumpang dengan pola uji petik.
"Untuk kepentinghan investigasi, paling tidak pilot dan copilot dan untuk sampling penumpang," katanya.
Menteri Kesehatan Nila Juwita Moeloek mengatakan paling diprioritaskan saat ini kepastian identitas korban, sementara autopsi bertujuan mengetahui penyebab kematian korban.
Tim identifikasi juga menambahkan bila jazad korban rusak maka pemeriksaan identitas bisa menggunakan uji DNA. Termasuk pemeriksaan terhadap gigi bila fisik jenazah korban rusak sehingga ciri fisiknya tidak dikenali lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
