Kabar24.com, JAKARTA-- Pengamat dari Lingkar Madani Indonesia (LIMA) menilai ditunjuknya Luhut Binsar Panjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan tidak terlepas dari politik bagi-bagi jabatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Menurut Direktur LIMA Ray Rangkuti, Luhut selama masa kampanye Jokowi beberapa waktu lalu, selalu menjadi garda terdepan yang mengawal Jokowi. Jadi menurut Ray, tidak menutup kemungkinan Jokowi akan membagi posisi pemerintahan kepada Luhut.
"Kalau kita ketahui memang Pak Luhut tidak mendapatkan porsi yang cukup di dalam kabinet Pak Jokowi, bagaimanapun Jokowi harus berfikir orang ini (Luhut) harus ditempatkan, karena itu dibentuklah kepala staf kepresidenan," tutur Ray kepada Bisnis di Jakarta, Jumat (2/1/2014).
Menurut Ray, jika dipilihnya Luhut dengan pertimbangan pragmatisme, maka hal tersebut merupakan win win solution. Pasalnya menurut Ray hanya jabatan Kepala Staf Kepresidenan yang mungkin diberikan kepada Luhut.
"Nah, jabatan inilah yang paling mungkin diberikan kepada dia (Luhut). Tapi meskipun bagi kita semuanya kurang tepat, kalau Pak Jokowi harus melihat pembagian kekuasaan itu dengan cara melibatkan. Sebenarnya banyak relawan yang intensitas keterlibatannya cukup tinggi kepada pemenangan Pak Jokowi," ujar Ray.
BACA JUGA
Jokowi Tunjuk Luhut Panjaitan Sebagai Kepala Staf Kepresidenan