Kabar24.com, JAKARTA--Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta menjadikan hari ibu yang jatuh pada setiap 22 Desember sebagai momentum untuk memastikan kualitas ibu menyusul masih tingginya rasio kematian ibu di seluruh Tanah Air.
Okky Asokawati, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PPP, mengatakan dalam memperingati hari ibu pada 2014 ini, harusnya ada komitmen untuk meningkatkan kesehatan ibu dengan mengurangi 2/3 rasio kematian ibu.
“Pasalnya, kesehatan ibu sudah masuk dalam target Millenium Development Goals (MDG’s) pada 2015. Dan ini seharusnya dapat terlaksana dengan baik di pemerintahan Jokowi,” katanya dalam siaran pers, Senin (22/12/2014).
Dalam implementasinya, paparnya, MDG’s juga harus mendorong adanya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. “Itu harus diterjemahkan dengan baik oleh pemerintahan Jokowi,” katanya.
Saat ini, Jokowi masih belum berpihak kepada kaum ibu meski sudah ada gagasan pengurangan jam kerja kaum ibu. “Namun diam-diam ide tersebut memukul mundur praktik keseteraan gender. Yang dikesankan, urusan mendidik anak adalah hanya menjadi tanggungjawab ibu.”
Untuk itu, Okky menyarankan, previlige kepada perempuan itu seharusnya diberikan dalam bentuk cuti dan bukan mengurangi jam kerja yang justru akan menutup peluang bagi para ibu profesional menduduki posisi yang setara dengan para laki-laki di tempat kerja.
Sekretaris Jenderal DPR Winantuningtyastiti berpendapat bahwa saat ini peran perempuan atau ibu tidak kalah dengan laki-laki. “Bahkan, khusus ibu rumahtangga yang juga bekerja, dituntut untuk dapat terus merawat dan mendidik anak-anak